~** GELORA cinta ABADI **~



Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilih
jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiap
orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasih
yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, dia
begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang
tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan dia dan
mereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia, jika
kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya



~** Bersatu dalam Melodi Cinta **~



Dan Majnun pun terhenyak, tak kuasa ia menutup matanya barang sekejap. Betapa sempurnanya lentik matanya, lesung pipit yang senantiasa menghiasi senyum lembutnya. Semampai sempurna tubuhnya, senantiasa tertunduk malu wajahnya. Dan mengapa nafasnya dan desahnya seolah selalu tersipu? Ungu kehijauan alami menghiasi bawah kelompak matanya. O…., kesempurnaan keindahan yang mahacantik! O…, Laila! O,…Laila!
Tapi, geram permusuhan kesukuan ayah Laila mencampakkan seluruh harapan dan getaran rasa. Gigi-gigi ayah Laila senantiasa beradu menahan dengan mahadahsyat terhadap semua orang dari Suku Majnun. Beliau menyaksikan dan mendnegar apa yang telah dikatakan orang banyak “Majnun, -orang termulia dalam ilmu maupun hartanya diantara seluruh pemuda kita-, telah jatuh cinta pada Laila. Majnun telah gila oleh cintanya. Tak dilihatnya lagi dendam turun temurun antara sukunya dan suku Laila. Majnun telah benar-benar mencintai Laila. Siang dan malam, “Laila” saja yang terucap pada siapapun. Kecantikannya. Keanggunannya. Kesuciannnya. Ke…..nya, Ke….nya dan Ke…nya”. Ayah Laila bertindak tegas, Laila dikurung dalam rumah, tak boleh keluar dari pekarangan rumah, agar tiada satu pun Majnun dapat melihat bahkan mendengar langkah Laila.
Ooo, rembulan telah tiga surya kulewati tanpa menatap wajah Laila. Betapa gundah hati nan dipenuhi dengan gejolak asmara ini. Betapa pilu relung-relung rindu nurani nan dibanjiri dengan airmata cinta ini. Betapa mungkin kulewati dirimu dan surya tanpa lentik matanya. Dan apatah arti Sang Waktu dan Hayat yang ada di dalamnya tanpa tunduk malu Laila?
Dalam terang-reamangnya cahaya rembulan, pelahan ada satu bintik keputih-putihan dari kandang domba di pekarangan Laila mendekat dan mendekat. Semakin dekat semakin jelas. Sang penggembala domba keluarga Laila pulang setelah usai tugasnya. Duhai Majnun, apa gerangan yang engkau sedihkan ? Laila-kah? Sungguh ia senantiasa menatapi domba-dombaku ketika masuk kandan dari jendela kamarnya. Ia pun tampak berduka dan sayu. Tampaknya cintanya padamu telha membakar sari-sari hasratnya.
Terima kasih duhai gembala budiman. Esok hari kan kubeli pakaian domba, dan akupun akan datang padamu dengan bulu domba, kepala domba dan tanduk domba. Aku akan menjadi domba mu. Aku rela menjadi domba mu. Dan, saat itulah yang kuinginkan! Saat dimana Laila menatap ku dan aku pun makin menyadari lentik sempurna bulu matanya, dan percik kemilau air matanya. Aku lah domba Laila. Namaku Majnin. Namaku Majnun domba Laila. (Musyawarah Brung, Fariduddin Attar Naishapur)
Demikian hembat Cinta telah mengubah Majnun, -idola kesuksesan para pemuda di masanya-, menjadi seekor domba Laila. Ia melewatkan malam-malamnya di kandang kumuh domba. Meninggalkan kasur empuk dan aroma-aroma parfum wangi di rumah megahnya. Demikian hebat Cinta telah mengubah Majnun, -pemuda yang dikejar beribu wanita cantik-, sehingga Ia rela hidup beserta binatang-binatang kotor yang kandangnya selalu dihiasai denan bau tahi-tahi yang telah membusuk. Tiada lagi rasa mual, tiada lagi rasa jijik, tiada lagi rasa segan, tiada lagi harga diri, tiada lagi penghalang bagi Majnun untuk menatap sekilas kilau wajah kekasihnya, Laila. Inilah Cinta!
Perlu dicatat kata-kata Cinta yang digunakan disin tidak identik dengan Cinta Syahwat antara dua orang yang berlawanan jenis kelaminnya. Tidak pula dengan Cinta akan hal-hal yang bersifat fisikal saja. Kata Cinta dalam makalah ini diartikan sebagai Cinta dalam arti luas, seperti Cinta seorang Ibu terhadap anaknya, Cinta seorang anak terhadap kucingnya, Cinta seorang petualang terhadap pemandangan, Cinta seorang dermawan terhadap pengemis, Cinta manusia terhadap sesama dan lain-lain. Cinta dalam arti luas lebih suci, bersih dari pamrih-pamrih material. Tidak ada pamrin dalam Cinta kecuali pedihnya Cinta itu sendiri. Mengapa sedih? Karena jika ada Cinta pasti ada kerinduan dan ujung dari rindu adalah si Pecinta telah identik dengan yang dicintainya, dan ini secara umum tidak mungkin. Jadi pedihnya Cinta itu tiada ujung. Perhatikan seorang Ibu yang menikmati kekhawatirannya saat anaknya terlambat pulang dari sekolah.
Cinta dapat membuat semua yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kekuatan Cinta tersembunyi di relung-relung rahasia semesta. Kekuatan ini muncul di berbagai zaman dengan berbagai peristiwa pengorbanan besar dalam sejarah. Kekuatan ini muncul di berbagai peristiwa dengan kejadian-kejadian mu’zizati. Mari kita renungi kembali sajak Jalaluddin Rumi yang dikutip di awal makalah ini
Cinta adalah rahasia keharmonisan alam. Sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akan menjadikan obyek itu ekstensi drai eksistensinya sendiri. Sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akan berusaha melakukan segala sesuatu yang mendekatkan dirinya pada obyek tersebut betapapun sulitnya. Sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akab berusaha melakukan segala sesuatu yang baik dan berguna bagi obyek yang dicintainya. Jika dua obyek saling mencintai, maka maisng-masing akan berusaha melakukan segala sesuatu yang baik bagi yang lainnya. Inilah harmoni. Harmoni adalah kumpulan simetri-simetri beberapa hal. Simetri itu indah. Simetri itu menunjukkan bahwa suatu obyek identik dengan obyek lain, ditinjau dari suatu sudut pandang tertentu. Cinta dengan segenap geraknya menuju suatu harmoni pada puncaknya akan menghasilkan penyatuan substansi antara pecinta dengan yang dicintainya. Gerakan substansial antara pecinta dan yang dicintainya ini telah dibuktikan secara filosofis oleh Filosof Besar asal Iran Mulla Shadra, dan telah dibuktikan oleh beberapa eksperimen psikologi mutakhir. Evolusi foto sebelum menikah sampai hari tua dari banyak pasangan suami-istri menampakkan suatu fenomena umum bahwa bentuk wajah mereka menjadi semakin mirip dengan bertambahnya usia mereka. Ini salah satu bukti eksperimental yang sederhana tapu jelas tentang gejala penyatuan antara pecinta dengan yang dicintainya tersebut.
Para pecinta Tuhan, terserap ke dalam keagungan Tuhan setiap saat. Maka ada suatu pertanyaan yang amat penting. Apakah mungkin suatu saat ia benar-benar bersatu menjadi Tuhan, ataukah ia tidak mungkin dan tidak pernah akan mungkin bersatu dengan Tuhan? Menjawab pertanyaan ini ada dua golongan besar ‘arif sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Ibrahim Gazur I-Ilahi;
“…kaum Sufi seperti Syaikh Syihabuddin Suhrawardi mempertahankan bahwa dalam Fana, yang terbatas (Banda) menjadi k’anahu hu (seperti Dia) dan buku Huu Huu (Dia, Dia), seperti besi dalam api yang menjadi serupa api dan bukanlah api itu sendiri; realitas besi adalah sama sekali berbeda dari api. Dalam Nafhatu’l Una, 300 Wali adalah pengikut aliran ini, dan 300 lainnya adalah pengikut Syaikh-i-Akbar, yang mempertahankan bahwa Banda menjadi Huu Huu.” (Ana Al-Haqq, Syaikh Ibrahim Gazur I-Ilahi, terjemahan, Rajawali Pers, 1986, hal. 21).
Husein bin Manzhur Al-Hallaj adalah contoh pecinta Tuhan yang bermazhabkan Huu Huu. Al-Hallaj terkenal dengan perkataannya “Ana Ak-Haqq” (Akulah Al-Haqq/Akulah Tuhan). Ia di eksekusi di Baghdad pada 26 Maret 922. Al-Hallaj menjadi simbol bagi pecinta Tuhan yang menderita, dan bagi orang-orang yang percaya tentang kesatuan pecinta dengan Tuhan, karena mabuk Cinta Ilahi.
Penulis tidak ingin menganalisis lebih lanjut mana yang benar di antara kedua mazhab ini. Ini benar-benar di luar jangkauan penulis, tapi marilah kita renungi ungkapan doa dari Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin yang akurat menggambarkan beberapa hal tentang Cinta Ilahi ini;
Untuk-Mu saja tercurah himmah (keinginan, hasrat, tekad, semangat)-ku
kepada-Mu jua terpusat hasratku
Engkaulah hanya tempat kedambaanku-tidak yang lain
Karena-Mu saja aku tegak terjaga-tidak karena yang lain
Perjumpaan dengan-Mu kesejukan hatiku
Pertemuan dengan-Mu kecintaan diriku
Kepada-Mu kedambaanku
Pada cinta-Mu tumpuanku
Pada kasih-Mu gelora rinduku
Ridha-Mu tujuanku
Melihat-Mu keperluanku
Mengampingi-Mu keinginanku
Mendekati-Mu puncak permohonanmu
Menyeru-Mu damai dan tenteramku
Di sisi-Mu penawar deritaku
penyembah lukaku
penyejuk dukaku
penghilang sengsaraku
Birohmatika Yaa Arhamar-rohimiin
Washolalloohu ‘ala Muhammadin wa aalihith-thoohiriin.


~**Kearifan Cinta ~ Jalaluddin Rumi**~


Cinta yang dibangkitkan
oleh khayalan yang salah
dan tidak pada tempatnya
bisa saja menghantarkannya
pada keadaan ekstasi.
Namun kenikmatan itu,
jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya
kekasih yang sedar akan hadirnya seseorang yang
mencintainya ini
sebagaimana kenikmatan lelaki
yang memeluk tugu batu
di dalam kegelapan sambil menangis dan meratap.
Meskipun dia merasa nikmat
kerana berfikir bahawa yang dipeluk adalah kekasihnya, tapi
jelas tidak senikmat
orang yang memeluk kekasih sebenarnya
kekasih yang hidup dan sedar.

~ Jalaluddin Rumi


~** menjadi BIDADARI di HATI mu ,....**~


Bismillaahirohmanirrokhiim,...
segala puji kepada-MU YA Alloh , atas segala rahmat dan karunia-MU

hati ,... alhamdulillah hari ini ana bahagia sekali , ana menyadari akan segala Rahmat & karunia-NYA ,... akan perjalanan hidup ini telah mentarbiahkan ana semoga akan menjadikan ana lebih dekat , lebih mensyukuri akan Rahmat & Karunia-NYA ,INSYA'ALLOH .

hati,... ada aza ku menyelimut di jiwa,... namun semuanya kan ku berpasrah kepada-NYA , akan apa yang akan menjadi ketentuan-NYA , ku yakin dan percaya akan ketentuan-MU YA ALLOH semoga hamba akan ikhlas dan senantiasa mensyukurinya .aamiin

hati ku ,... damailah, gantungkanlah aza mu dalam setiap munajat mu kapada-NYA ,...
hati ku ,... tentunya engkau lebih tahu tentang aza ku itu ,.... menjadi bidadari di hatinya
marilah belajar menjadi bidadari di hati sendiri dulu wahai hati ku ,... mari ,... sudahkah ???,...
ya kita akan selalu bersama - sama belajar menjadi bidadari di hati ku ,... sebelum akhirnya menjadi bidadari di hatinya ,....???

Ya Alloh ,... hamba mohon pertolongan dan petunjuk-MU
Akan istiqomah di jalan-MU
Aamiin Ya Alloh Ya Robbal'alaamiin






~** ajari hamba bahasa { cinta } -MU **~



Cinta tak berwujud,
Namun dia menguasai hidup
Siang menjadi malam,dan malam menjelma kenangan
Tatkala hati tersentuh cinta,
Cinta tidak berwarna, Tetapi dia bernuansa biru di kalbu

Merah merona dibibir yang bergetar oleh hasrat Cinta
Cinta tak beraroma
Namaun dia mewangi bagai sjuta kuntum mawarditaman hati
Semerbak harumnya membuai mimpi-mimpi indah
Disepanjang hari
Memberi semangat jiwa yang tiada lelah mengejarnya

Wahai sang maha pencipta,
Indahnya cinta adalah karunia-Mu
Tatkala dua hati terpaut menjadi satu memuja-Mu
Wahai sang Maha Kuasa
Satukanlah dua hati hamba-hamba-Mu yang dibuai cinta
Ajarilah hamba bahasa cintaMu yang tulus dan kudus
Berilah makna CintaMu yang damai dan penuh kasih
Bersemi disepanjang musim tanpa pupus

Sesungguhnya engkaulah Dewa Cinta
Yang menguasai kerajaan cinta yang abadi
Bawalah hamba kedalam lembah cinta-Mu
Nan indah tiada tara, dan izinkanlah hamba
Memasuki mahligai cinta-Mu
Meneikmati manisnya Anggur Kasih-Mu
sebagai pembasuh jiwa
Berselimut sutra nan lembut,Dalam lindungan kasih
Dan sayang-Mu
Jadikanlah kami pemuja Cinta, yang berjalan diatas
Jalan kasih-Mu

~~~~~~~~&&&~~~~~~~~~~







ROBBY...Terimalah Pinanganku,....


Kembali pada sebuah pengorbanan hati
Hanya untuk membuatmu slalu tersenyum bahagia
Dengan mempersembahkan kelapangan dan kejernihan hati
dari kesedihan
dan pembuktian cinta ini


Aku ingin, agar mentari menyinari hati dengan sinarnya
Lalu lentera hatipun benderang
Dari redupnya kesedihan
Agar cinta tetap berwarna indah

Kepada angin hembuskan debu-debu pada hati ini
Oleh hembusan angin dzikir
Agar bening tanpa noda dosa
Yang melekat oleh nafsu

Rabb, pengorbanan atas Asma-MU
Kuharap Kau terima sebagai pinangan
Agar aku sampai pada singgasana langit
Walau tiada pantas kuemban sebagai kekasih –MU
Tapi aku tak ingin ada pada tempat yang tak layak ditempat-MU

Pada-MU kupersembahkan kesetiaan dan pengorbanan
Dari imanku dengan lautan Sabar dan Syukur
Dengan melewati jalan percintaanku…

===========&&&==============








~~** menjemput KEKASIH **~


Bismillaah,....


Aku ingin mengenalmu dengan sempurna
Tanpa penjajakan yang saat ini sedang marak orang lain lakukan. Cukuplah aku mengenalmu melalui murabbi, keluarga, ataupun lingkungan dakwah yang kita lalui bersama. Sejatinya aku tak akan pernah bisa mengenalmu, karena pernikahan adalah proses pengenalan yang berkesinambungan.
Pernikahan bukanlah akhir tujuan perkenalan, namun awal sesungguhnya dari perkenalan.
Aku memang tak mengenalmu seutuhnya, namun aku akan berusaha mengenalmu semampuku, setelah kita telah dinyatakan HALAL untuk saling mengenal.
Aku ingin melamarmu dengan sempurna
Tanpa pertukaran cincin terlebih dahulu seperti yang orang lain bilang tunangan.
Cukuplah aku mengenalkan diri dan keluargaku pada keluargamu, Hingga tercipta keharmonisan awal yang sejatinya tercipta karena menghormati kesucian pernikahan.
Aku memang tak sanggup memberikan banyak harta untuk melamarmu, namun di jalan dakwah yang akan ku jalani denganmu, aku berjanji untuk berusaha mencari harta semampu kita.
Harta yang halal untuk kita pakai bersama.
Aku ingin menikahimu dengan sempurna
Tanpa terlalu banyak kemeriahan yang mendekati kenikmatan dunia.
Cukuplah rasa bahagia yang menyelimuti keluarga, sanak saudara, beberapa kolega, serta kita berdua khususnya, menjadi keriangan tersendiri dalam haru yang tercipta karena telah sah-nya untuk menjalani biduk rumah tangga.
Aku memang tak mampu untuk memberikan kebahagiaan berlimpah di hari pernikahan kita, namun aku berjanji akan selalu membuatmu bahagia di hari-hari pernikahan kita nantinya.
Sejatinya pernikahan bukanlah akhir dari perjalanan hidup kita, namun gerbang awal untuk membuka salah satu jalan menuju ridha-Nya.
Aku ingin mencintaimu dengan sempurna
Tanpa banyak kata yang membalut kebohongan belaka.
Cukuplah rayuan dan candaan ringan untuk menghiasi pernikahan kita.
Aku memang tak pandai merangkai kata romantis untuk selalu menyenangkanmu, namun aku tahu bagaimana memposisikan kedudukanmu.
Kau bukan berada di atas kepala hingga selalu haus akan sanjung puja, bukan pula berada di bawah kaki untuk diinjak dan dihina. Kau adalah tulang rusuk kiriku, dekat dihatiku untuk selalu kucinta. Aku tidak berani berjanji untuk mencintaimu sepenuhnya, namun aku berani berjanji untuk selalu belajar mencintaimu sepenuhnya.
Cinta sejati yang membuat kita semakin mencintai-Nya.
Aku ingin hidup bersamamu dengan sempurna
Tanpa banyak terpengaruh hal-hal yang menimbulkan perselisihan antara kita berdua.
Cukuplah atas nama Allah segala tingkah polah kita, disertai Al-Qur’an penerang jalan hidup kita, dan Al-Hadits pengiring liku hidup kita.
Aku memang tak bisa membuatmu bahagia selalu, namun aku berjanji untuk selalu ada dalam setiap suasana dan kondisi perasaanmu. Aku ingin menyediakan pundak dalam kesedihanmu, menjadi obat penenang dalam kegundahanmu, serta melebarkan pangkuan di saat kelemahanmu.
Aku ingin memperoleh keturunan darimu dengan sempurna
Tanpa ego yang menaungi diri masing-masing, kita berdua membicarakan persetujuan dalam perencanaan.
Cukuplah kita berdua yang tahu akan keinginan dan kemampuan kita.
Melaluimu, terlahirlah para jundi kecil pelengkap hidup kita. Yang menjadikanku pondasi bangunan pemikiran mereka, serta menjadikanmu madrasah berilmu yang tak ada habis-habisnya.
Kita ciptakan generasi terbaik bangsa yang kan mengukir sejarah peradaban, setidaknya yang kan mampu membuat kita bangga, karena telah memiliki penerus dakwah seperti mereka.
Aku tak sempurna dan Kau pun tak sempurna.
Ketidaksempurnaanmu menjadi pelengkap ketidaksempurnaanku, hingga kita terlihat sempurna, meski hanya bagi kita berdua.
Biarlah Allah yang Maha sempurna, yang berhak menilai kesempurnaan kita….




(Publishing House Lingkar Pena “Kisah Menjemput Kasih”, Semoga Dapat menjadi Sebuah Renungan, dan Sebuah Harapan Hanya Ingin Mennggapai Ridho Allah subhanahu wata'ala)

~** ketika CINTA MENYAPA,...**~







Ingatkah saat Anda dulu jatuh cinta? Atau mungkin saat ini Anda tengah
mengalaminya? Itulah yang sedang terjadi pada salah seorang sahabat saya.
Akhir-akhir ini tingkah lakunya berubah drastis. Ia jadi suka termenung
dan matanya sering menerawang jauh. Jemari tangannya sibuk ketak-ketik di
atas tombol telpon genggamnya, sambil sesekali tertawa renyah, berbalas
pesan dengan pujaan hatinya. Di lain waktu dia uring-uringan, namun begitu
mendengar nada panggil polyphonic dari alat komunikasi kecil andalannya
itu, wajahnya seketika merona. Lagu-lagu romantis menjadi akrab di
telinganya. Penampilannya pun kini rapi, sesuatu yang dulu luput dari
perhatiannya. Bahkan menurutnya nuansa mimpi pun sekarang lebih
berbunga-bunga. Baginya semuanya jadi tampak indah, warna-warni, dan wangi
semerbak.

Lebih mencengangkan lagi, di apartemennya bertebaran buku-buku karya
Kahlil Gibran, pujangga Libanon yang banyak menghasilkan masterpiece
bertema cinta. Tak cuma menghayati, kini dia pun menjadi penyair yang
mampu menggubah puisi cinta. Sesekali dilantunkannya bait-bait syair.
"Cinta adalah kejujuran dan kepasrahan yang total. Cinta mengarus lembut,
mesra, sangat dalam dan sekaligus intelek. Cinta ibarat mata air abadi
yang senantiasa mengalirkan kesegaran bagi jiwa-jiwa dahaga."

Saya tercenung melihat cintanya yang begitu mendalam. Namun, tak urung
menyeruak juga sebersit kontradiksi yang mengusik lubuk hati. Sebagai
manusia, wajar jika saya ingin merasakan totalitas mencintai dan dicintai
seseorang seperti dia. Tapi bukankah kita diwajibkan untuk mencintai Allah
lebih dari mencintai makhluk dan segala ciptaan-Nya?

Lantas apakah kita tidak boleh mencintai seseorang seperti sahabat saya
itu? Bagaimana menyikapi cinta pada seseorang yang tumbuh dari lubuk hati?
Apakah cinta itu adalah karunia sehingga boleh dinikmati dan disyukuri
ataukah berupa godaan sehingga harus dibelenggu? Bagaimana sebenarnya
Islam menuntun umatnya dalam mengapresiasi cinta? Tak mudah rasanya
menemukan jawaban dari kontroversi cinta ini.

Alhamdulillah, suatu hari ada pencerahan dari tausyiah dalam sebuah
majelis taklim bulanan. Islam mengajarkan bahwa seluruh energi cinta
manusia seyogyanya digiring mengarah pada Sang Khalik, sehingga cinta
kepada-Nya jauh melebihi cinta pada sesama makhluk. Justru, cinta pada
sesama makhluk dicurahkan semata-mata karena mencintai-Nya. Dasarnya
adalah firman Allah SWT dalam QS Al Baqarah 165, "Dan di antara manusia
ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah."

Jadi Allah SWT telah menyampaikan pesan gamblang mengenai perbedaan dan
garis pemisah antara orang-orang yang beriman dengan yang tidak beriman
melalui indikator perasaan cintanya. Orang yang beriman akan memberikan
porsi, intensitas, dan kedalaman cintanya yang jauh lebih besar pada
Allah. Sedangkan orang yang tidak beriman akan memberikannya justru kepada
selain Allah, yaitu pada makhluk, harta, atau kekuasaan.

Islam menyajikan pelajaran yang berharga tentang manajemen cinta; tentang
bagaimana manusia seharusnya menyusun skala prioritas cintanya. Urutan
tertinggi perasaan cinta adalah kepada Allah SWT, kemudian kepada
Rasul-Nya (QS 33: 71). Cinta pada sesama makhluk diurutkan sesuai dengan
firman-Nya (QS 4: 36), yaitu kedua orang ibu-bapa, karib-kerabat (yang
mahram), anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. Sedangkan
harta, tempat tinggal, dan kekuasaan juga mendapat porsi untuk dicintai
pada tataran yang lebih rendah (QS 9: 24). Subhanallah!

Perasaan cinta adalah abstrak. Namun perasaan cinta bisa diwujudkan
sebagai perilaku yang tampak oleh mata. Di antara tanda-tanda cinta
seseorang kepada Allah SWT adalah banyak bermunajat, sholat sunnah,
membaca Al Qur'an dan berdzikir karena dia ingin selalu bercengkerama dan
mencurahkan semua perasaan hanya kepada-Nya. Bila Sang Khaliq memanggilnya
melalui suara adzan maka dia bersegera menuju ke tempat sholat agar bisa
berjumpa dengan-Nya. Bahkan bila malam tiba, dia ikhlas bangun tidur untuk
berduaan (ber-khalwat) dengan Rabb kekasihnya melalui shalat tahajjud.
Betapa indahnya jalinan cinta itu!

Tidak hanya itu. Apa yang difirmankan oleh Sang Khaliq senantiasa
didengar, dibenarkan, tidak dibantah, dan ditaatinya. Kali ini saya baru
mengerti mengapa iman itu diartikan sebagai mentaati segala perintah-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya. Seluruh ayat-Nya dianggap sebagai
sesuatu yang luar biasa sehingga seseorang yang mencintai-Nya merasa
sanggup berkorban dengan jiwa, raga, dan harta benda demi membela
agama-Nya.

Totalitas rasa cinta kepada Allah SWT juga merasuk hingga sekujur roh dan
tubuhnya. Dia selalu mengharapkan rahmat, ampunan, dan ridha-Nya pada
setiap tindak-tanduk dan tutur katanya. Rasa takut atau cemas selalu
timbul kalau-kalau Dia menjauhinya, bahkan hatinya merana tatkala
membayangkan azab Rabb-nya akibat kealpaannya. Yang lebih dahsyat lagi,
qalbunya selalu bergetar manakala mendengar nama-Nya disebut. Singkatnya,
hatinya tenang bila selalu mengingat-Nya. Benar-benar sebuah cinta yang
sempurna... Puji syukur ya Allah, saya menjadi lebih paham sekarang! Cinta
memang anugerah yang terindah dari Maha Pencipta. Tapi banyak manusia
keliru menafsirkan dan menggunakannya. Islam tidak menghendaki cinta
dikekang, namun Islam juga tidak ingin cinta diumbar mengikuti hawa nafsu
seperti kasus sahabat saya tadi.

Jika saja dia mencintai Allah SWT melebihi rasa sayang pada kekasihnya.
Bila saja pujaan hatinya itu adalah sosok mukmin yang diridhai oleh-Nya.
Dan andai saja gelora cintanya itu diungkapkan dengan mengikuti
syariat-Nya yaitu bersegera membentuk keluarga sakinah, mawaddah, penuh
rahmah dan amanah... Ah, betapa bahagianya dia di dunia dan akhirat...

Alangkah indahnya Islam! Di dalamnya ada syariat yang mengatur bagaimana
seharusnya manusia mengelola perasaan cintanya, sehingga menghasilkan
cinta yang lebih dalam, lebih murni, dan lebih abadi. Cinta seperti ini
diilustrasikan dalam sebuah syair karya Ibnu Hasym, seorang ulama
sekaligus pujangga dan ahli hukum dari Andalusia Spanyol dalam bukunya
Kalung Burung Merpati (Thauqul Hamamah), "Cinta itu bagaikan pohon,
akarnya menghujam ke tanah dan pucuknya banyak buah." Wallahua'lam
bish-showab.

LOVE & CINTA



Kata cinta, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan wakil dari perasaan kasih, sayang, atau rindu yang sangat dalam. Namun dalam konteks atau kadar kalimat tertentu, ia bisa juga mewakili perasaan sedih.
Cinta adalah salah satu sumber kekuatan unik dalam diri manusia. Ia menjadi tenaga penggerak hati dan jiwa yang akan menghasilkan sikap, perbuatan dan perilaku. Cinta bisa seperti yang terurai dalam sebait sajak dari film laris indonesia, Ketika Cinta Bertasbih:
Cinta adalah kekuatan yg mampu
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah.
Namun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang sebaliknya: mengubah mawar menjadi duri, dan seterusnya.
Hal yang demikian bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam hati yang bersifat labil. Seperti sabda Rasulullah saw. hati itu bersifat gampang terbolak-balik bagaikan bulu yang terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar. Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber dari niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud dengan dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan. Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan. Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.
Bagi seorang muslim dan beriman, cnta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya.
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)
Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah Muhammad saw.), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (Ali Imran: 31)
“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)
KATA -KATA MUTIARA TENTANG CINTA
====================================


Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.
Hamka
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
Hamka
Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.
Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)
Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.
Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.
Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.
Ali bin Abi Thalib
Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.
A’idh Al-Qorni
Demikianlah beberapa kutipan dari sedikit tokoh-tokoh islam yang semoga bisa kita ambil hikmahnya. Semoga Allah memudahkan saya untuk menambah koleksi ini dan memberikan manfaat kepada pembacanya.



~**sampai aku menutup mata,... aku kan tetap di jalan ini ,... INSYA'ALLOH **~

Jika saja jalan ini indah, pasti tak sedikit kan mengiringi..
Jika saja jalan ini mudah, lihatlah betapa banyak yang bertahan..
Jika saja jalan ini singkat, akan banyak yang setia menyertai..
Jika saja jalan ini menjanjikan nikmat dunia, maka akan banyak yang tergiur manisnya..

Namun jalan ini tak semulus itu..
Begitu banyak onak dan duri..
Penuh kerikil tajam menanti di hadapan..
Begitu sulit dan berkelok-kelok..
Bagitu panjang dan jauh membentang..


Perjuangan ini tak semanis dalam bayangan..
Iman di hati tak selamanya membumbung tingginya..
Akan ada lelah, perih, sakit, dan jenuh..
Dan seytan pun kan segera mengambil peran..
Menambah lelah, semakin lelah, menambah jenuh semakin jenuh..

Kawan, ingatkah dulu di awal kita berjumpa?
Ghiroh di dada begitu membuncah..
Bersama dengan lantang kita teriakkan kalimatullah..
Dengan tangguh dan setegar karang berada di shaff terdepan..
Tak rindukah dengan indahnya rasa itu..?

Kawan,  kau benar, estafet perjuangan akan selalu berganti..
Kita yang dulu pemegang kendali, akan terganti dengan generasi selanjutnya..
Namun, sudikah kita jika ruh dalam raga masih bersemayam,
Namun kita telah menjadi orang yang tergantikan..?
Benarkah nama kita telah terukir dalam tinta emas perjuangan..?
Atau terhapus karena giuran dunia yang memabukkan?

Kawan, Betapa dulu indahnya lelah dalam balutan iman..
Manisnya letih dan penat dalam bara dakwah yang membara..
Namun kini, ribuan detik terlewat demi mengejar dunia..
Ratusan jam berlalu demi segenggam harta..
Adakah dakwah masih menjadi nafas kita..?
Adakah jalan ini masih kita rindukan..?

Ketika gerakan tangan kita mengalirkan kesembuhan pada manusia..
Adakah bersamanya keikhlasan masih terjaga?
Ataukah sepenuhnya telah ditujukan untuk meraih indahnya dunia?
Ketika Setiap detiknya jiwa dan raga kita bergelut dalam roda kehidupan duniawi..
Lupakah kita..?

Dahulu diantara perihnya sakharatul maut, sesosok manusia mulia merintih dalam sakit yang luar biasa..
Bukan sakitnya yang dia takutkan.. bukan keluarganya..
Namun Ummatnya.. ummatnya.. kita..
Tahukah kenapa? Karena dia tahu, betapa dunia akan menyeret kita jauh darinya..

Maka...
andai engkau terjatuh,bangkitlah kembali...
andai terluka,sabarlah dan harapkanlah pahala berlipat tak terhingga...
andai lelah dan lemah,ingatlah gerbang Firdaus yg menanti dan saat perjumpaan dengan wajahNya...
tahukah engkau saudariku,mengapa perjuangan itu pahit??
Karena syurga itu manis..

Teriakkan dalam hati.. resapi dalam hingga ke jantung.. mengalir dalam setiap aliran darah kita..
“Islam.. Kami Masih di sini.. Dan akan tetap Di sini.. Hingga tubuh ku kaku, hingga jantung tak berdetak, hingga mata ini menutup dari dunia.. kami masih di sini..”

~** keagungan CINTA **~





Wahai hati yang terus menanggung,
Suatu perasaan yang agung,
Iaitu cinta yang disertakan pengorbanan,
Kepada sebaik-baik makhluk yang dijadikan.

Selagi ada awan dilangit meninggi,
Selagi itu hujan akan membasahi bumi,
Selagi ada cinta dihati,
Selagi itu air mata membasahi pipi.




Sungguh memujimu tiada halangan,
Bagaikan burung berkicauan tanda keriangan,
Ni’mat mencurah-curah tanda keberkatan,
Apabila mengingati akan kebesaran.

Cinta kepada-MU suatu kepujian,
Itulah yang selalu dirimu pesan,
Cintailah aku melebihi diri satu kemestian,
Kerana itulah sebaik-baik iman.

Bagaimana hati boleh tiada rasa cinta,
Sedangkan jasa-MU mencurah sentiasa,
Di dunia hingga akhirat sana,
Tiada terbalas akan segala hamba.

Rugilah mereka yang membuang perasaan ini,
Sedangkan cinta ini amatlah suci,
Diberi kepada mereka yang mengerti,
Akan kebesaran dan keagungan Nabi.


Wahai Nabi yang sentiasa hidup,
Permergianmu hanya sebagai petunjuk,
Sedangkan dirimu sentiasa hidup,
Bahkan dapat berjumpa dengan segenap makhluk.

Izinkanlah aku bersamamu,
Wahai Nabi yang suci,
Izinkanlah aku bersentuhan denganmu,
Itulah ni’mat yang indah sekali.



Wahai Tuhan yang memiliki hati,
Tetapkanlah diri dalam cinta ini,
Sampaikanlah selawatku kepadanya setiap hari,
Kerana selawat itu tanda mengasihi.

Selagi mana air mengalir di sungai tanpa henti,
Selagi itu cinta akan tetap menari-nari dihati,
Selagi mana hujan turun membasahi bumi,
Selagi itu mata hati menjadi penyaksi.

-Tengku Ahmad Saufie-
2009



*Dipetik dari karangan al-Faqir berjudul "Cinta Bukan Sekadar Dakwaan"

~** cinta PENGEMIS,.... dan istri yang CANTIK **~



Pada suatu hari, ketika sepasang suami isteri duduk makan. Diruang tamu, datang seorang pengemis berpakaian lusuh meminta belas kasihan mereka. ''Tolonglah Encik ,saya lapar ,sejak semalam tidak menjamah sesuap nasi.''Dengan muka bengis,si suami sambil menjeling isteri yang cantik terus menghalau dan menengking si pengemis itu . Dalam hatinya berkata ''Aku membina perniagaan hingga berjaya bukan untuk orang lain,tapi untuk diri dan keluargaku.'' Si isteri tidak dapat berbuat apa-apa dengan sikap suaminya walaupun dalam hatinya ada niat untuk bersedekah.

Beberapa tahun kemudian, perniagaan si suami jatuh muflis dan dia menjadi miskin. Dia terus menceraikan isterinya kerana tidak mahu isterinya turut menderita sepertinya. Setahun kemudian, isterinya yang masih cantik itu berkahwin pula dengan lelaki lain. Pada suatu hari, sedang si isteri dan suami barunya mengadap makanan, tiba-tiba seorang pengemis mengetuk pintu sambil meminta belas kasihan. Mendengar rayuan pengemis itu, si suami menyuruh isterinya menghidangkan sepinggan nasi berlaukkan seperti yang mereka makan. Setelah memberi sepinggan nasi kepada pengemis, si isteri menangkup muka sambil menangis.

Si isteri mengadu, si pengemis itu sebenarnya adalah bekas suaminya yang dulu pernah menengking seorang pengemis . Suami yang baru itu menjawab dengan tenang : ''Demi ALLAH ,akulah pengemis yang dihalau dan ditengking itu .

RASULULLAH sholallohu alaihi wa sallam Bersabda: ''Sedekah itu dapat menutup 70ribu kejahatan''.

Anas Malik pula meriwayatkan bahawa NABI MUHAMMAD sholallohu alaihi wa sallam ada bersabda yang bermaksud ; ''Barang siapa mempunyai harta, maka bersedekahlah dia dengan kekayaanmu. Barang siapa yang mempunyai ilmu, maka sedekahlah dengan ilmunya dan barang siapa yang mempunyai tenaga bersedekahlah dengan tenaganya''.

p/s: CERITA INI MEMBERI PENGAJARAN BAHAWA HIDUP KITA SEPERTI PUTARAN RODA DAN TIDAK SELALUNYA DI ATAS .ADA MASA DAN KETIKANYA KITA AKAN TURUN DAN KE BAWAH DAN NAIK SEMULA ATAU SEBALIKNYA .





~** SAJAK CINTA AMINAH QUTB **~



Sekiranya..
Kita cinta kepada manusia
Tidak semestinya manusia cinta kepada kita
Tetapi..
Sekiranya kita cinta kepada ALLAH
Nescaya cinta ALLAH tiada penghujungnya



Sekiranya..
Kita cinta kepada manusia
Kita akan cemburu kepada orang yang mencintai orang yang kita cintai
Tetapi..
Sekiranya kita cinta kepada ALLAH
Kita akan turut mencintai orang yang melabuhkan cintanya kepadaNYA



YA ALLAH..
Andai dia adalah jodoh yang ditetapkan olehMU kepadaku
Maka campakkanlah ke dalam hatiku cinta kepadanya keranaMU
Dan campakkanlah ke dalam hatinya cinta kepadaku keranaMU



Namun..
Andai dia bukanlah jodoh yang ditetapkan olehMU kepadaku
Berikanlah aku kekuatan agar pasrah dalam mengharungi ujian yang KAU berikan padaku



Ayat-ayat cinta ku .buatmu bakal zaujku~

~** lafazd yang TERSIMPAN ,....**~


Luluh hatiku yang sayu
Menatap wajahmu tenang dalam lena
Kasih zahirkan laku
Sedangkan bibirku jauh dari lafaznya


Dan raut tuamu membekas jiwaku
Meredakan rindu mendamaikan kalbu
Tak mungkin kutemu iras sentuhanmu
Biarpun kuredah seluruh dunia
Mencari gantimu


Betapa sukarnya menyusun bicara
Meluahkan rasa menuturkan sayang
Kasih yang terlimpah hanya sekadar
tingkah
Cuma ungkapan kebisuan yang
melindungkan kalimah rahsia



Masih kubiarkan waktu
Melarikan lafaz kasihku padamu


Mengapakah sukar menyusun bicara
Meluahkan rasa menuturkan sayang
Kasih yang terlimpah hanyalah sekadar
tingkah
Cumalah ungkapan bisu kalimah rahsia


Apakah yang hilang andai dilisankan
Bait penghargaan penuh kejujuran
Tak mungkin terlihat cinta yang merona
Jika hanya renungan mata yang bersuara
Bukan tutur kata


Tiada lagi ertinya pengucapan
Andai akhir nafas di hujung helaan
Sebelum mata rapat terpejam
Usah biar kehilangan
Menggantikan lafaz yang tersimpan

***********
Mujahid mengeluh. Lagu nyanyian kumpulan nasyid UNIC itu benar-benar menyentuh perasaannya. Kitab Fiqh Munakahat yang sedang ditelaahnya itu diletak perlahan di atas meja lalu dia bangkit dan berbaring di atas tilamnya. Hasratnya ingin memejamkan mata sementara menunggu azan Zuhur. Hakikatnya dia ingin menenangkan hatinya yang sedang berkocak itu.

Namun, lagu ' Lafaz Yang Tersimpan' itu masih terngiang-ngiang di telinganya. Mata yang dipejam dibuka perlahan. Terbayang wajah seorang Muslimah di matanya. Muslimah yang telah mencuri hatinya tanpa dia sedari. Muslimah yang telah mengetuk pintu hatinya yang selama ini tertutup rapat buat insan bernama wanita.

Nur Asiyah Maisarah. Nama yang sangat indah. Seindah peribadi dan akhlaknya. Seorang gadis ceria yang bertudung labuh di universiti mereka. Dalam diam Mujahid menyimpan perasaan pada Asiyah. Bukan dia sengaja membiarkan hatinya tertarik pada wanita. Namun, perasaan itu hadir secara tiba-tiba. Tanpa dia sedari. Padahal, dia langsung tidak mengenali gadis itu. Berbicara jauh sekali. Hanya pernah mendengar suaranya di kuliah ketika membuat pembentangan.

Mujahid segera beristighfar. Dia tidak mahu syaitan mengambil kesempatan atas kelalaiannya itu. Dia masih punya pegangan agama. Jika tidak, sudah pasti dia akan mencari jalan untuk mendampingi gadis idamannya itu.

Suara hatinya itu hanya sahabat baiknya sahaja yang mengetahui. Saifullah. Itulah sahabat di saat suka dan dukanya selama ini. Mereka sentiasa saling ingat mengingati. Saling tegur menegur andai berlaku kekhilafan. Dia bersyukur punya sahabat seperti Saifullah yang sentiasa mengajaknya ke arah kebaikan.

Saifullah jugalah yang menasihatkannya supaya menyampaikan perasaannya itu pada Asiyah melalui perantaraan dirinya. Tujuannya untuk mengetahui samada Asiyah sudah punya calon suami atau belum. Jika belum, Mujahid mempunyai peluang untuk meminangnya.

Tetapi, Mujahid enggan. Dia merasakan dirinya belum bersedia. Masih banyak perkara yang harus difikirkan. Dia masih belajar. Masih punya keluarga yang harus dijaga. Kehendak hatinya itu harus diketepikan terlebih dahulu.

Namun, sebagai manusia biasa yang dikurniakan nafsu. Kekadang keinginan untuk mencintai dan dicintai itu hadir juga. Setiap kali matanya menangkap kelibat Asiyah, hatinya bergetar. Segera dilarikan pandangannya. Bukan dia meminta. Dia juga tidak mahu. Tetapi, itulah fitrah. Fitrah seorang manusia.

Mujahid meraup wajahnya. Dia bangkit lalu mencapai kopiahnya dan kunci motor yang tersangkut di dinding. Kakinya melangkah keluar menuju ke arah motosikalnya.

' Biarlah aku mengadu pada ALLAH. DIAlah sebaik-baik tempat mengadu saat hati keliru'

**********
Hatiku bergetar mendengar alunan suara seorang pemuda mengalunkan azan. Menusuk kalbu. Sebak ku rasakan.

" Asiyah, jom masuk. Termenung apa lagi?"

Aku tersentak mendengar suara sahabatku, Mardiyah menegurku. Aku tersenyum. Aku baru tersedar aku sedang berdiri tegak sendirian di tengah halaman sebuah surau kecil di kawasan perumahan kami.

Kakiku segera melangkah masuk ke dalam surau. Kelihatan sudah ada beberapa orang jemaah lelaki di dalamnya. Mataku menatap pada si pemuda yang baru selesai mengalunkan azan itu. Teringin aku melihat wajahnya. Suaranya lunak menggetar jiwa.

' Ah, Mujahid?'

Aku terkedu saat pemuda itu berpaling untuk turut berada bersama jemaah lain. Itu Mujahid. Dialah yang selama ini ku harapkan menjadi pendamping hidupku. Dialah yang selama ini ku dambakan sebagai kekasih hatiku.

' ALLAH~ Dugaan apakah ini YA ALLAH? Mengapa KAU hadirkan dia dihadapanku di saat aku sedang keliru? Mengapa KAU hadirkan dia dimataku di saat aku tidak ingin melihat lagi wajah itu??'

Aku segera menyelak tabir yang memisahkan di antara bahagian muslimin dan muslimat. Segera aku mengambil tempat di sebelah Mardiyah. Dia sudah siap megambil wudhu'.

" Kau pergi mana? Lama aku tunggu kat dalam ni"

Aku hanya tersenyum. Gelojak dihatiku masih belum reda.

Segera aku bangkit semula dan melangkah menuju ke tempat wudhu'. Aku ingin menenangkan hatiku dengan air wudhu'. Aku ingin menghilangkan gelojak jiwaku dengan pertemuan bersamaNYA.

**********
Monolog Mujahid Al-Hak dan Nur Asiyah Maisarah..

' YA ALLAH..biarlah aku simpan perasaan ini. Seandainya dia adalah jodohku. Satukan kami di jalanMU. Seandainya dia bukan milikku, kikislah perasaan ini. Aku redha dengan segala ketentuanMU. Berilah aku petunjukMU..'



~**SEPUCUK SURAT UNTUK KEKASIH **~



Bismillah..

assalamualaikum ya akhi fillah..

Syukur pada Allah yang masih mengkaruniakan nafas padaku dan padamu untuk segera memperbaharui taubat.

Akhi... rasanya aku telah menemukan Kekasih yang jauh lebih baik dan lebih segalanya darimu. Yang Tidak Pernah Mengantuk dan Tidak Pernah Tidur. Yang siap terus menerus Memperhatikan dan Mengurusku. Yang selalu bersedia berduaan denganku disepertiga terakhir malam. Yang siap Memberi apa yang kupinta. Dia yang Bertakhta, Berkuasa dan Memiliki Segalanya.Maaf akhi, tapi menurutku kau bukan apa-apa dibanding dengan Dia. Kau sangat lemah, kecil dan kerdil dihadapanNya. Dia berbuat apa saja sekehendaknya kepadamu..dan akhi, aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuatNya cemburu. Aku takut hubungan kita selama ini membuatNya murka. Padahal, Dia Maha Kuasa, Maha Gagah, Maha Perkasa, dan Maha Keras SiksaNya.

Akhi... belum terlambat untuk bertaubat. Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti ditanyakan olehNya. Dia bisa marah, akhi. Marah tentang saling pandang memandang yang pernah kita lakukan, marah kerana setitik sentuhan kulit kita yang belum halal itu, marah kerana satu ketika dengan asyiknya aku harus membonceng motormu, marah karena pernah ketetapanNya aku adukan padamu atau tentang lamunanku yang selalu membayangkan-bayangkan wajahmu. Dia bisa marah. Tapi sekali lagi, semua belum terlambat. Kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang, karena Dia Maha Memaafkan dan Mengampuni.Akhi.., Dia Maha Pengampun, Maha Pemberi Maaf, Maha Menerima Taubat, Maha Penyayang, Maha Bijaksana.Akhi, jangan marah ya. Aku sudah memutuskan untuk menyerahkan cintaku hanya padaNya, tidak pada selainNya. Tapi tidak cuma aku, akhi. Kau pun bisa menjadi kekasihNya, kekasih yang amat dicintai dan dimuliakan. Caranya satu, kita harus jauhi semua larangan-laranganNya termasuk dalam soal hubungan kita ini. InsyaAllah. Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing. Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal-hal yang dibenciNya, kau pasti akan dipertemukan dengan seorang wanita solehah. Ya, wanita solehah yang pasti jauh lebih baik dari diriku saat ini, seorang wanita yang akan membantumu menjaga agamamu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridho Allah dalam ikatan pernikahan yang suci. Inilah doaku untukmu, semoga kaupun mendoakanku, akhi.Akhi, aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini. Tapi,aku akan tetap menghormatimu sebagai saudaraku dijalan Allah. Ya, saudara dijalan Allah, akhi. Itulah ikatan terbaik. Tidak hanya antara kita berdua, tapi seluruh orang mukmin didunia. Tidak mustahil itulah yang akan mempertemukan kita dengan Rasulullah ditelaganya, lalu beliaupun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih lembut dari susu, dan lebih sejuk dari krim beku.

~"**ISTIKHOROH CINTA ,....**"~




Air mata yang mengalir di pipinya diseka perlahan. Sunyi pagi menambah rasa sebak di hati. Cinta ILLAHI yang di dambakan bukan sekadar cinta insani yang dia inginkan. Bukan dia meminta untuk jatuh cinta tetapi DIA yang menghadirkan rasa cinta itu pada si dia. Dan kerana cinta itu dia ternoda. Ternoda hatinya dengan cinta yang tidak pasti. Sedayanya dia cuba untuk mengawal namun dia hanya manusia biasa yang punya nafsu.

Iman menanggalkan telekung yang dipakainya. Dia bangkit lalu berbaring di atas katilnya. Masih ada setengah jam sebelum masuk waktu Subuh. Hajatnya ingin melelapkan matanya sebentar tetapi hati yang bergoncang tidak membenarkannya untuk lena. Dihidupkan suis radio. Frekuensi 107.20 menjadi pilihan. IKIM.fm sememangnya stesen radio yang paling digemarinya.

Bersaksi cinta di atas cinta
Dalam alunan tasbihku ini
Menerka hati yang tersembunyi
Berteman di malam sunyi penuh doa

Sebut namamu terukir merdu
Tertulis dalam sejadah cinta
Tetapkan pilihan sebagai teman
Kekal abadi hingga akhir zaman

Istikharah cinta memanggilku
Memohon petunjukmu
Satu nama teman setia
Naluriku berkata

Dipenantian luahan rasa
Teguh satu pilihan
Pemenuh separuh nafasku
Dalam mahabbah rindu

Bibirnya diketap menahan sendu yang ingin berlagu. Tangisannya mula kedengaran. Iman teresak-esak sendirian. Senandung ' Istikharah Cinta' itu benar-benar meruntun hatinya. Pantas jarinya menekan punat 'off' pada radio. Enggan membiarkan dirinya hanyut dalam lautan kasih yang tidak pasti.

' YA ALLAH..KAUlah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. KAU tahu apa yang berada di lubuk hatiku. KAU yang menghadiahkan aku dengan perasaan cinta ini maka janganlah KAU biarkan aku hanyut dengannya. Tidak aku pinta untuk mencintainya sedangkan cintaMU sukar untukku gapai. Jika dia memang KAU ciptakan untukku, maka satukanlah kami, lindungi kami dalam dugaan perasaan ini. Aku ingin mencintainya keranaMU..'

~*** inilah ,....CINTA <***~





Cinta bukan mengajarkan kita lemah,
tetapi cinta membangkitkan kekuatan pada diri kita
Cinta tidak pernah meminta,
ia sentiasa memberi,
cinta membawa penderitaan,
tetapi tidak pernah berdendam,
tak pernah membalas dendam.

Di mana ada cinta di situ ada kehidupan;
manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan,
dua tangan untuk memegang,
dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat.
Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping
hati pada kita?
Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang
untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Ada 2 tetes air mata mengalir di sebuah sungai.
Satu tetes air mata menyapa air mata yg satu lagi,
” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya.
Siapa kamu pula?”. Jawab tetes air mata kedua ,
” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain,
dan kamu masih mampu tersenyum,
sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya
walaupun dia tidak berada disisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal
jika kamu masih mau mencoba.
Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup.
Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi
jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata,
sedangkan rasa suka dimulai dari telinga.
Jadi jika kamu mau berhenti menyukai seseorang,
cukup dengan menutup telinga.
Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai,
cinta itu berubah menjadi tetesan air mata
dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan
walaupun mereka telah dikecewakan.
Kepada mereka yang masih percaya,
walaupun mereka telah dikhianati.
Kepada mereka yang masih ingin mencintai,
walaupun mereka telah disakiti sebelumnya
dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan
untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang
sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya .
Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah
sebelum bertemu dengan orang yang tepat,
kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan.
Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri,
tetapi menghembuskan kegagahan.
Cinta bukan melemahkan semangat,
tetapi membangkitkan semangat -Hamka

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis,
debu beralih emas, keruh menjadi bening,
sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga,
derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu,
tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang
dan kamu tidak pernah memiliki keberanian
untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah
ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu.
Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak berarti
dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang,
ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya,
dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bagian kasih sayang.
99 disimpan disisinya dan hanya 1 bagian diturunkan ke dunia.
Dengan kasih sayang yang satu bagian itulah,
makhluk saling berkasih sayang
sehingga kuda mengangkat kakinya karena takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya.
Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga,
karena bunga mati kala musim berganti.
Cintailah mereka seperti sungai, karena sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu,
membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya
serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai
menjadi dirinya sendiri,
dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan.
Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri
yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia,
ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci.
Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya.
Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,
tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan,
penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela.
Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,
di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan,
setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati
mampu melumatkan seluruh jiwa raga,
manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas
mampu untuk mengubati segala luka
di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta.
namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,
dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut
tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci
jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak.
Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka.
Bukan kekasih namanya
jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah.
Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai
itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang,
ialah jangan menuntut agar kita dicintai,
tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain
tanpa mengharapkan balasan.