pengakuan dari sang PECINTA



" wanita-wanita yang baik -baik untuk laki -laki yang baik-baik , laki -laki yang baik-baik untuk wanita- wanita yang baik baik "

------------------------------------

setiap  aku membaca dan mengingat ayat ayat- MU itu , hatiku terasa tak menentu , aku menangis ,... hatiku teriris ,... inikah takdir-MU ,... inikah karma-MU ,.. terhadap garis hidup ku.... inilah pengakuan ku , pengakuan sejujurnya dari seorang yang kelam dan pernah hilang , hilang dari rasa , hilang dari jati diri sendiri , hilang dari hati kekasih ,aku pilu , aku mejerit , aku tidak terima ,.... aku tidak terima ,... aku tidak ikhlas Ya Alloh ,....karena aku menyadari akan salah dan dosa ku

Ya Alloh ,... ketika ku terpuruk , ketika ku terjatuh ,... ketika ku tak tahu arah , hemdak kemana kaki ini melangkah ,... , Kau hadirkan dia seorang  gadis yang mungil , cantik dan lembut padaku ,... aku tak tahu siapa dia , tapi aku yakin akan adanya dia ,... ku beranikan diri menyapa dan mengkhitbahnya , walau aku tahu dan sadar akan siapa dan bagaimana aku ini Ya Alloh .

Ku pinta dia kepada orang tuanya ,... walau aku telah jujur dan mengatakan semuanya ini , namun aku tahu aku tidak sejujurnya berterus terang padanya, dan inilah kata hatiku . Ya Alloh ,.... tapi aku sangat menyayanginya , aku sangat membutuhkannya , walau aku tahu bila takdir-MU berkehendak . aku pun tak dapat menolak , namun aku tak ikhlas Ya Alloh ,...

dalam setiap doa ku ,...
aku selalu berdoa untuk nya yang di sebrang sana ,...
aku berusaha menjaga cinta ini sebaik -baiknya ,...
namun mengapa hatiku ini masih jua khawatir saja ,...
betapa sulitnya perjalan ini menggapai cinta nya ,...
dia , gadis ku yang telah menerima khitbah ku ,...
walau dengan tulus rela ,...
namun mengapa masih saja ada aral melintang untuk menuju mahligai suci itu ,...
ibarat aku harus menempuhi jalan yang terjal , panjang lagi berbatu
ibarat aku harus menyebrangi lautan dengan berbagi ombak dan guruh
kadang aku lelah , kadang aku putus asa
namun mesti aku tempuh
aku ingin mendapatkannya
aku ingin kesejukan nya
aku ingin hidup bahagia
di atas mahligai cinta seorang bidadari yang sholeha
aku ingin jiwa ku kembali
kembali ke jalan -MU YA ROBBY
jalan yang Engkau Ridhoi
Jalan yang telah Engkau tunjuki
bersama hidayah yang telah melekat di hati

namun

inikah ketentuan-MU YA  Alloh ,...
"wanita baik -baik untuk laki - laki baik-baik , laki - laki baik -baik untuk wanita baik -baik "
apakah memang aku tidak berjodoh dengannnya ,...
apakah aku tidak berhak bahagia
apakah aku tidak berhak kembali
inilah pengakuan ku ,...
aku tahu sejujurnya siapa aku ,...
tapi salah kah aku menaruh harapan dan cinta
kepada yang baik dan sholeha ,...
tidak !!!
tidak !!!
aku yakin
Engkau Maha Pengasih & Penyayang
kepada setiap insan
bukankah Engkau telah hadirkan Hidayah pada hatiku ini
inilah jalan yang harus ku tempuhi
apapun yang terjadi aku kan kembali
kembali pada jalan-MU
kembali kepada aturan-MU

untuk menjemput dewi hatiku
bidadari yang sholehah itu

Ya Alloh ,....
sungguh aku tidak rela
sungguh aku tidak ikhlas ,...
bila harus kehilangan nya ,...
bila harus berpisah dari nya ,...

Ya Alloh ,...
pinta ku pada-MU
mudahkanlah jalan ku menuju mahligai impian ku
berdampingan dengan sholehah milik mu
seorang gadis yang lembut dan berhijab itu ,...
mudahkanlah jalan ku ,...
menuju pintu taubat dan Rahmat mu ,...
mengisi sisa hidup ku
bercinta atas Restu dan Rahmat-MU
dalam mahligai yang telah di halal kan
bersama bidadari hati ku

"  jiwa yang kembali bersama bidadari "
" galang anak rantau "

munajat CINTA ku



ƸӜƷ ♥..MUNAJAT CINTAKU♥ƸӜƷ ♥
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫

Ya Allah...

Seandainya telah Engkau catatkan..

dia akan mejadi teman menapaki hidup..

Satukanlah hatinya dengan hatiku..

Titipkanlah kebahagiaan diantara kami..

Agar kemesraan itu abadi..

Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi..

Seiringkanlah kami melayari hidup ini..

Ke tepian yang sejahtera dan abadi..


Tetapi ya Allah...

Seandainya telah Engkau takdirkan...

Dia bukan milikku...

Bawalah ia jauh dari pandanganku..

Luputkanlah ia dari ingatanku.....

Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku...


Dan peliharalah aku dari kekecewaan..

Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...

Berikanlah aku kekuatan...

Melontar bayangannya jauh ke dada langit..

Hilang bersama senja nan merah

Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya…


Dan ya Allah yang tercinta...

Gantikanlah yang telah hilang

Tumbuhkanlah kembali yang telah patah

Walaupun tidak sama dengan dirinya....


Ya Allah ya Tuhanku...

Pasrahkanlah aku dengan takdirMu..

Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan..

Adalah yang terbaik untukku..

Karena Engkau Maha Mengetahui..

Segala yang terbaik buat hambaMu ini..


Ya Allah...

Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku..

Di dunia dan di akhirat..

Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini..


----------------------------------------

Jangan Engkau biarkan aku sendirian..

Di dunia ini maupun di akhirat..

----------------------------------------


Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran..

Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman..

Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup..

Ke jalan yang Engkau ridhai..

Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh..


Aamiin... Ya Rabbal 'Aalamiin




♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫


ANUGERAH & TAKDIR CINTA bening embun pagi


dan ketika Takdir & kehendak-NYA telah mempertemukan ku dengannya , inilah cinta yang telah Dia Anugerahkan kepada ku ,Cinta yang sederhana , di mana aku belajar mencintai dan di cintai kepada seorang insan yang telah di tuliskan di lauh mahfudz nya sebagai pendamping hidup ku bergelar suami , dalam mahligai yang telah di ridhoi -NYa .
Bersyukur pada-MU YA Allah atas segala Rahmat & karunia , atas segala rasa cinta semoga hamba dapat mengabdikan diri ini padanya , pada insan yang telah Engkau pilihkan untuk ku , untuk menjadi imam ku , untuk mendampingi hidup ku menuju syurga Cinta-MU

Terimakasih cinta ,Terimakasih kekasih
izinkan aku berbakti pada mu , izinkan daku mencintai mu mencintai Titah Tuhan ku yang telah di Tuliskan-NYA dalam suratan Takdir ku  

Marilah bersama-sama menghiasi CINTA ini Atas Ridho-NYA
marilah bersama-sama merenda bahagia merayakan cinta
dalam Mahligai Yang telah di karuniakan-NYA
MARILAH BERCINTA SAMPAI KE SYURGA-NYA
duhai suami yang telah Allah pilihkan Untuk ku

AKU mencintai mu,............. ISTRI KU



Kendati dirinya telah keliling dunia, bahkan hampir tidak ada negara baru di dalam peta, dan terlalu sering naik pesawat terbang sehingga seperti naik mobil biasa, namun istrinya belum pernah naik pesawat terbang kecuali pada malam itu. Hal itu terjadi setelah 20 tahun pernikahan mereka. Dari mana? Dan kemana? Dari Dahran ke Riyadh. Dengan siapa? Dengan adiknya yang orang desa dan bersahaja yang merasa dirinya harus menyenangkan hati kakaknya dengan semampunya. Ia membawa wanita itu dengan mobil bututnya dari Riyadh menuju Dammam. Pada waktu pulang, wanita itu berharap kepadanya agar ia naik pesawat terbang. Wanita itu ingin naik pesawat terbang sebelum meninggal. Ia ingin naik pesawat terbang yang selalu dinaiki Khalid, suaminya, dan yang ia lihat di langit dan di televisi.
Sang adik mengabulkan keinginannya dan membeli tiket untuknya. Ia menyertakan putranya sebagai mahramnya. Sementara ia pulang sendirian dengan mobil sambil diguncang oleh perasaan dan mobilnya.
Malam itu Sarah tidak tidur, melainkan bercerita kepada suaminya, Khalid, selama satu jam tentang pesawat terbang. Ia bercerita tentang pintu masuknya, tempat duduknya, penerangannya, kemegahannya, hidangannya, dan bagaimana pesawat itu terbang di udara. Terbang!! Ia bercerita sambil tercengang. Seolah-olah ia baru datang dari planet lain. Tercengang, terkesima, dan berbinar-binar. Sementara suaminya memandanginya dengan perasaan heran. Begitu selesai bercerita tentang pesawat terbang, ia langsung bercerita tentang kota Dammam dan perjalanan ke sana dari awal sampai akhir. Juga tentang laut yang baru pertama kali dilihatnya sepanjang hidupnya. Dan juga tentang jalan yang panjang dan indah antara Riyadh dan Dammam saat ia berangkat. Sedangkan saat pulang ia naik pesawat terbang. Pesawat terbang yang tidak akan pernah ia lupakan unuk selama-lamanya.
Ia bercerita sambil tercengang. Seolah-olah ia baru datang dari planet lain. Tercengang, terkesima, dan berbinar-binar. Sementara suaminya memandanginya dengan perasaan heran.
Ia berlutut seperti bocah kecil yang melihat kota-kota hiburan terbesar untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Ia mulai bercerita kepada suaminya dengan mata yang berbinar penuh ketakjuban dan kebahagiaan. Ia melihat jalan raya, pusat perbelanjaan, manusia, batu, pasir, dan restoran. Juga bagaimana laut berombak dan berbuih bagaikan onta yang berjalan. Dan bagaimana ia meletakkan kedua tangannya di air laut dan ia pun mencicipinya. Ternyata asin… asin. Pun, ia bercerita bagaimana laut tampak hitam di siang hari dan tampak biru di malam hari.
“Aku melihat ikan, Khalid! Aku melihatnya dengan mata kepalaku. Aku mendekat ke pantai. Adikku menangkap seekor ikan untukku, tapi aku kasihan padanya dan kulepaskan lagi ke air.
Ikan itu kecil dan lemah. Aku kasihan pada ibunya dan juga padanya. Seandainya aku tidak malu, Khalid, pasti aku membangun rumah-rumahan di tepi laut itu. Aku melihat anak-anak membangun rumah-rumahan di sana. Oh ya, aku lupa, Khalid!” ia langsung bangkit, lalu mengambil tasnya, dan membukanya. Ia mengeluarkan sebotol parfum dan memberikannya kepada sang suami. Ia merasa seolah-olah sedang memberikan dunia. Ia berkata, “Ini hadiah untukmu dariku. Aku juga membawakanmu sandal untuk kau pakai di kamar mandi.”
Ia mengeluarkan sebotol parfum dan memberikannya kepada sang suami. Ia merasa seolah-olah sedang memberikan dunia.
Air mata hampir menetes dari mata Khalid untuk pertama kali. Untuk pertama kalinya dalam hubungannya dengan Sarah dan perkawinannya dengan sang istri. Ia sudah berkeliling dunia tapi tidak pernah sekalipun memberikan hadiah kepada sang istri. Ia sudah naik sebagian besar maskapai penerbangan di dunia, tapi tidak pernah sekalipun mengajak sang istri pergi bersamanya. Karena, ia mengira bahwa wanita itu bodoh dan buta huruf. Apa perlunya melihat dunia dan bepergian? Mengapa ia harus mengajaknya pergi bersama?
Ia lupa bahwa wanita itu adalah manusia. Manusia dari awal sampai akhir. Dan kemanusiaannya sekarang tengah bersinar di hadapannya dan bergejolak di dalam hatinya. Ia melihat istrinya membawakan hadiah untuknya dan tidak melupakannya. Betapa besarnya perbedaan antara uang yang ia berikan kepada istrinya saat ia berangkat bepergian atau pulang dengan hadiah yang diberikan sang istri kepadanya dalam perjalanan satu-satunya dan yatim yang dilakukan sang istri. Bagi Khalid, sandal pemberian sang istri itu setara dengan semua uang yang pernah ia berikan kepadanya. Karena uang dari suami adalah kewajiban, sedangkan hadiah adalah sesuatu yang lain. Ia merasakan kesedihan tengah meremas hatinya sambil melihat wanita yang penyabar itu. Wanita yang selalu mencuci bajunya, menyiapkan piringnya, melahirkan anak-anaknya, mendampingi hidupnya dan tidak tidur saat ia sakit. Wanita itu seolah-olah baru pertama kali melihat dunia. Tidak pernah terlintas di benak wanita itu untuk mengatakan kepadanya, “Ajaklah aku pergi bersamamu!” Atau bahkan, “Mengapa ia tidak pernah bepergian?” Karena ia adalah wanita miskin yang melihat suaminya di atas, karena pendidikannya, wawasannya, dan kedermawanannya. Tapi ternyata bagi Khalid, semua itu kini menjadi hampa, tanpa rasa dan tanpa hati. Ia merasa bahwa dirinya telah memenjara seorang wanita yang tidak berdosa selama 20 tahun yang hari-harinya berjalan monoton.
Ia merasakan kesedihan tengah meremas hatinya sambil melihat wanita yang penyabar itu. Wanita yang selalu mencuci bajunya, menyiapkan piringnya, melahirkan anak-anaknya, mendampingi hidupnya dan tidak tidur saat ia sakit. Wanita itu seolah-olah baru pertama kali melihat dunia.




Kemudian, Khalid mengangkat tangannya ke matanya untuk menutupi air matanya yang nyaris tak tertahan. Dan ia mengucapkan satu kata kepada istrinya. Satu kata yang diucapkannya untuk pertama kalinya dalam hidupnya dan tidak pernah terbayang di dalam benaknya bahwa ia akan mengatakannya sampai kapan pun. Ia berkata kepada istrinya, “Aku mencintaimu.” Ia mengucapkannya dari lubuk hatinya.
Kedua tangan sang istri berhenti membolak-balik tas itu. Mulutnya pun berhenti bercerita. Ia merasa bahwa dirinya telah masuk ke dalam perjalanan lain yang lebih menakjubkan dan lebih nikmat daripada kota Dammam, laut, dan pesawat terbang. Yaitu, perjalanan cinta yang baru dimulai setelah 20 tahun menikah. Perjalanan yang dimulai dengan satu kata. Satu kata yang jujur. Ia pun menangis tersedu-sedu.


www.shalihah.com
Sumber: “Malam Pertama, Setelah Itu Air Mata” karya Ahmad Salim Baduwailan, Penerbit eLBA


teruntuk KAKAK ku




kakak ku,…
pergilah , pergi jauh ,… jauh,…. Jauh,….jauh sekali.
kejarlah cinta,….cita-cita ,….. dan masa depanmu ,…..
aku yang di sini ,….. aku yang terasing,….
Kan tetap di sini ,….
Memandangmu ,…..
Memberi salam padamu,….
Melantunkan doa untuk mu ,…
Bersama segudang rinduku ,…

Aku yang di sini ,…. Aku yang terasing ,….
Merajut hari-hariku ,….
Bersama sekeping hati ,…..
Yang telah tumbuh padanya benih-benih cinta ,….
Menyemai menjadi benih-benih kasih ,….
Memutik menjadi,…. Wangi-wangi rindu ,…

Rindunya seorang adik ,…. Rindunya kepada seorang kakak ,…
Yang padanya aku ini ,….
Merindukan kasih sayang dan perhatiannya ,…
Merindukan sendau gurau nya ,....
Merindukan bermanja-manja padanya ,….

Bila-bila masa engkau telah berbahagia,…
Doa ku selalu bersama ,…
Namun ku mohon keikhlasannya ,…
Kabari ayu , biar ayu turut sedikit berbahagia ,… hehehe (@_@)

Duhai kakak ku ,….
Usah berpaling ,….
Karena tak akan pernah kita bertemu ,…
Seperti katamu ,…. Karena kita berbeda ,…
Namun begitu aku tetap rindu ,….
Aku tak berharap engkau kembali ,…
Karena memang tak mungkin kembali ,…
Namun aku kan tetap di sini ,….
Bersam rindu dan cintaku ,…
Untuk mu KAKAK KU yang telah memberi warna hari-hariku
♥♥♥ (@_@) hehe ayu lagi mimpi ♥ ♥ ♥

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh ,
kakak ku , ma'afkanlah aku , bukan maksud aku memutuskan silaturohim dengan mu , tapi sepertinya kehadiranku di jejaring sosial face book telah membuat mu tidak nyaman , maksud ayu , engkau tak lagi aktif , dan seolah menghindar dari ku , aku mengerti aku paham , karena apa sebabnya aku pun juga enggak pernah tahu , tapi rasa dan coretan di atas yg pernah ku tulis untuk mu , adalah sebuah rasa yang hadir dg tulus di jiwaku , rasa sayang kepada seorang kakak ,  sekarang dan untuk seterusnya aku akan menurut seperti apa yang pernah engkau nasehatkan kepadaku , aku harus memendam dan membuang jauh2 rasa itu rasa kasih sayang seorang adik terhadap seorang kakak , karena memang dalam kenyataan kakak dan ayu bukanlah siapa2( muhrim)
dan untuk yang kesekian kalinya permintaan ma'af ayu beserta iringan doa ku semoga Alloh subhanahu wata'ala senantiasa melimpahkan Rahmat , Taufiq & hidayah-NYA kepada kakak beserta keluarga tercinta . Aamiin

"
SEMOGA KAKAK SENANTIASA BERBAHAGIA MENGUKIR HARI NAN DIRIDHOINYA "

janji bidadari



Ia bidadari yang telah berjanji
Demi Rabb-Nya Yang Mulia
Sudah tiada lagi jingga di langit
Pun tiada lagi warna pelagi….
Hanya putih…
Putihlah simbol sang bidadari
Tiada lagi untuk jingga
Pun warna pelangi selainnya
Bidadari diam menatap jingga
Bidadari tersenyum menatap pelangi
Hingga senja jingga kian memerah…
Ia kan tetap menjadi putih
Bidadari kini berdiri dan menanti
Di bawah sepohon kayu ..
Yang menggugurkan bunga berwarna jingga
Berbau wangi…
Bidadari memungutnya
Tuk dirangkai menjadi hiasan…
Berteman putih…
Di bawah sepohon kayu….
Terkadang…
Air mata bidadari pun menetes…
Bukan, itu bukan tangisan…
Itu adalah kesturi
Dan tanda kecintaannya
Hanya pada Rabb Yang Mulia
dan Rasul-Nya yang tercinta
Sesungguhnya ia telah berjanji…
Serta rindu untuk pulang…
ya zaujy

biarkan edelweiss bercerita



Biarkanlah eidelweis bercerita
Kepada hembusan angin yang menerpanya
Biarkanlah eidelweis bercerita
Kepada awan yang berarak meskipun ia tinggi
Sebab mentari tengah bersembunyi di balik awan
Sebab kupu dan capung pun tak jua singgah
Biar..biarkanlah..
Eidelwies akan rela untuk dipetik
Sebab ia tak akan menjadi layu
Namun,,.. jangan pernah berharap
Eidelweis  akan mampu bersanding dengan mawar
Meski dalam taman berpagar emas
Tahukah kau..
Ia hanya bisa berteman pasir di puncak tinggi
Yang hanya bisa berbisik ketika diterpa angin
Biar..biarkanlah eidelweis bercerita,,..
Tentang kesunyian,,..tentang penantian
Akhir April 2010
By: Hantari

%%% *** PESAN UNTUK PANGERAN KU *** %%%

oleh Bening Embun Pagi pada 18 November 2010 jam 22:28
 Warkah untuk dirimu yang jauh... ( untuk calon zauj ku,...)


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Keberadaan warkah ini di tanganmu sudah cukup untuk menyentuh rasa hatiku,
terasa syukur yang tidak terhingga kepada Allah swt kerana menemukan kita kembali di dalam lembaran ini.

Alhamdulillah,
diri ini ketika ini sehat dan berada di dalam keadaan yang baik. Bagaimana khabar dirimu dan imanmu di sana?
Semoga berada di tahap yang diingini dan semoga berkah dan rahmat Allah senantiasa mengiringi langkahan kakimu. Semoga engkau menapak dengan penuh rasa kehambaan...

Sesungguhnya saat ini hati ini masih terus menanti.
Dan sesungguhnya penantian itu seperti suatu yang berat untuk ditanggung.
Tetapi seperti katamu, sabar itu buahnya manis.
Sabar itu memberi arti.
Dan diri ini sedikit sebanyak tenang dengan pujukan itu.
Hati ini hanya mampu berkata dalam diam.
Tidak perlu mengungkapkan semua itu sekarang
kerana diri ini memahami yang itu semua akan mengundang rasa yang kurang enak di dalam hati.
Semoga kita banyakkan istighfar apabila mengingatkan perkara ini.
Jangan sampai terperangkap di dalam zina hati!Jangan terpedaya oleh nafsu kerana ingatlah akan sabda Rasulullah saw ini....

"Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam)" (HR. Hakim).

Waktu akan terus berlalu dan saat itu akan tiba tidak lama sahaja lagi. Diri ini terus bersiap untuk menerima perubahan keadaan persekitaran yang baru. Begitu juga persiapan minda dan sebolehnya sama samalah kita menambah ilmu agar tidak timbul kesulitan di kemudian hari nanti. Moga nanti diri ini akan menjadi permaisuri yang berada di dalam hatimu hingga ke akhir hayat. Dan menjadi isteri yang solehah seperti yang diidamkan tiap suami...

Ingatkah dirimu akan ayat ini....

”Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al Furqan:74)

Doa' yang dititipkan kita setiap kali selepas solat... Moga moga kehadiranmu adalah anugerah paling bermakna di dalam hatiku...Kadangkala terdetik rasa takut dan gusar di dalam hati ini kerana dirimu tidak pernah kutemui. Kelihatannya lucu bagi ramai orang, bagaimana kedua insan yang belum pernah bertemu boleh disatukan. Tetapi diri ini menyerahkan sepenuhnya kepada Allah akan urusan ini. Telah kuingatkan diriku, di setiap doa' dan sujudku, seandainya dirimu adalah milikku... dekatkanlah.Jika bukan, maka jauhkanlah... tetapi ternyata perjalan urusan ini semakin dimudahkan Allah. Dan nyata, yang perlu dilakukan hanya menyemai kasih dan cinta padamu selepas pernikahan dan itulah yang terbaik buat diri ini kerana diri ini hanya mahukan keredhaan Allah di dalam setiap langkahan kaki dan perbuatan.Insya Allah, segala perbuatan yang baik itu akan dibalas dengan kebaikan juga. Dan ingatlah wahai bakal suamiku, tiap perbuatan dan tingkahlaku kita akan diikuti oleh generasi selepas kita. Jadi berwaspadalah dengan setiap tutur kata dan perilaku...

اللهم لك اسلمت وبك آمنت,وعليك توكلت,واليك انبت,وبك خصمت,واليك حا كمت فاغقرلي ماقدمت وما اخرت وما اسررت وما اعلنت,انبت المقدم وانت المؤخر, لااله الا انت ولا حول ولا قوة الا با لله )

Allahumma laka aslamtu, wabika aamantu, wa’alaika tawakkaltu, wailaika anbtu, wabika khoosamtu, wailaika hakamtu faaghfirlii maa qoddamtu wamaa akhkhartu, wamaa a’lantu,antalmuqodaimu wa antalmuqoddimu, wa antal muakhiru, laailaaha illa anta wala haula wala quwwata illabillahi


 (Ya Allah hanya kepadamu aku berserah diri ,beriman, bertawakkal, kembali dan hanya bersandar kepadaMu aku mengambil keputusan. Kerana itu perkenanlah Engkau mengampuni dosaku yang telah lampau dan dosa yang akan terjadi, apa yang aku rahsiakan dan apa yang aku tampilkan .Engkaulah yang mendahulukan dan yang mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Mu Allah).

Doa'kan diri ini di dalam solat malammu.... Moga keyakinan kita padaNya makin kuat dan keputusan ini bukanlah sesuatu yang silap. Yakinlah pada rasa hatimu....

Jagalah iman dan amalmu, semoga waktu yang dinanti akan menjelma nanti.Banyakkanlah berdoa' dan bertawakkal pada Allah swt.Semoga terus berada di dalam redhaNya..

                                                    wasalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

                                    Bakal zaujahmu...
===============<3<3<3<3==============


Yang merindukan mu

teruntuk pangeran ku,...
= = = = = = = = = = = = = =

Ya Allah…ada sesuatu didirinya yang menarikku untuk menggapainya?

Bolehkah aku membagi sedikit cintamu ini untuknya?

Tapi…masihkah aku takut terluka?

Dengarkan nyanyian hati ini wahai jiwa yang aku damba. Disini aku terus memanggil namamu dari detak jantung kehidupanku, tersenyum padamu dari gemulainya lantunan doa-doa cinta di bibirku dan berusaha menjaga mimpi-mimpi malammu dengan keterjagaan sholat malamku…

Ya Allah…apabila aku adalah yang terbaik untuk dirinya, biarkanlah aku hidup di sampingnya. Mendegar debaran detak jantung yang seirama dengan detak jantungku dalam menyerukan nyanyian cintaMu

Ya Allah…apabila malam lailatul qadar mu adalah hadiah terindah di bulan suci ramadhan, maka dialah malam lailatul qadar ku.

Ya Allah…apabila seorang aisyah berjanji akan memperlihatkan auratnya dari ujung rambut hingga ujung kakinya hanya kepada Rasulullah saw, maka aku adalah wanita paling daif yang dengan ikhlas menitipkan hatiku yang bersayap putih bersinarkan cahaya surga ini hanya padanya.

Ya Allah…salahkah aku berkata, ini bukanlah cinta yang kau haramkan tetapi ini adalah anugrah terindah yang kau halalkan, aku tidak berfikir ini adalah rindu-rindu orang kafir pada kemaksiatan, tapi ini adalah pesan dari surga yang harus ku titipkan di nafasku. Ku mohon ya Allah…biarkan aku hidup dan bernafas untuknya. Bila suatu saat nanti akupun mati cintanya, atas keagunganMu aku tidak akan mati di cintaMu. Seperti cinta-cinta ku yang dulu yang datang dan pergi sesuka hatinya. Karena cintanya bukanlah luka…

Ya Allah, aku bersyukur karena pernah mengenal sosoknya di nafasku.

Ya Allah, betapa sosok pemuda itu sangat mencintaimu dalam syukurnya atas semua kehendakMu. Aku cemburu…cintanya mengalahkan cintaku. Maka, aku harus bisa mendapatkan cintanya agar aku bisa merasakan betapa dasyatnya cintanya padaMu…Tuhanku!


Oh Jibril…jiwaku bergelora, kepada siapa aku harus menitipkan pesan dari lafaz sang fajar yang terbit di hatiku ini?

Tolonglah Jibril…sampaikan padanya, bahwa aku detik ini di atas sajadah cinta, menangis, mengadu kepada Sang Cahaya karena telah mencintainya…

Berbicaralah kepada sang Raqib dan sang Atib…tuliskan dengan pena emas bertinta kesucian, sejarah cintaku ini, dari awal aku mencintai dan mengakhirinya dan titipkanlah di pintu surga. InsyAllah, aku akan menjemputnya, ketika aku membuka mata di kehidupan keduaku. Maka akupun akan merayu sang Ridwan dengan ayat-ayat cinta Allah. Membacanya di tepi danau pencuci dosa, bersandar di rindangnya pohon kuldi, di temani kecapi, alunan shalawat Nabi. Dikedamaian hati itulah aku akan mengingat perlahan-lahan seorang malaikat bersayap putih yang hidup di jiwa seorang pemuda yang pernah aku kenal di dunia lewat helai demi helai catatan surga.


….kemudian malaikat bersayap hitam meninggalkan hati ku yang sekarang t’lah kembali fitrah oleh air zam zam yang ku minum di cintanya..yusufku!!!

pangeranku,
tabahkanlah hatimu
teguhkan pendirian,... menempuh ilmu & menggapai masa depan
di sini aku sabar menantimu,...
bersama lantunan doa ku

Yang merindukannmu,...
================ 



MARI TERBITKAN SURGA DI BERANDA RUMAH KITA ,DINDA .....

(oleh Fachrian Almer Akiera As-Samawiy untuk Grup Sandiwara Langit)


“kurasakan air mata ini kembali menyuburkan bunga cinta di taman hati. Kupersembahkan indah mekarnya untukmu, dinda. Semerbaknya begitu harum, bukan?”


*****

>>Saat itu. . .


Aku sudah mengenalmu karena memang engkau adalah tetangga dekatku. Olehku, benar-benar tak terbayang bahwa engkau kan menjadi kekasih hatiku yang terajut oleh untaian tali pernikahan. Jujur terakui, wajahmu tak terlalu cantik. Namun begitu, sulit pula bagi lidahku untuk kututurkan bahwa engkau jelek rupa. Biasa saja. Bagimu, make-up tak begitu penting. Itu kuketahui karena engkau memang tak pernah memoleskannya di wajahmu.


>>Aku dan Keputusanku…

Engkau adalah wanita sederhana. Iya, wanita sederhana, pintar, tak banyak bicara. Engkaulah wanita yang bersahaja. Terlihat dewasa, pula. Kesederhanaan dan kesahajaan yang engkau peragakan lah yang justru terasa mengusik hati ini. Benar, tak bisa kupungkiri. Tak bisa kututupi. Akhirnya, nyaliku terpercik hebat lalu menghujankan sebuah keputusan. Kupilih engkau menjadi permaisuriku.

>>Sejenak Tentangmu…

Engkau, dinda, bukanlah keturunan orang berpangkat, juga bukan keturunan ningrat. Aku tak peduli. Raga yang terbalut kain-kain penutup aurat dan jiwa yang terpaut akhirat yang kuingini. Terlebihi terpolesi ilmu syar’i. Tekadku sudah bulat. Kupinang engkau dalam waktu dekat.


Engkau, dinda, saat itu baru lulus SMA. Tak kusangka kalau engkau menerima lamaranku dengan tangan terbuka. Bahkan untuk menerimaku, engkau pangkas keinginanmu mencicipi bangku kuliah. Semua gurumu begitu menyayangkan keputusanmu karena engkau termasuk siswa yang cerdas. Aku tak tahu, mengapa engkau memilihku menjadi pangeran yang akan menduduki singgasana hatimu, dinda. Sujud syukurku pada Allah ‘azzawajallah. Alhamdulillah.

>>Percikan Bahagia di Hari Pernikahan…

Dan hari itu pun kita menikah. Terbitlah kebahagiaan yang menyelimuti sanubari. Sempurnalah mekar indah pucuk asmara. Telah tiba saatnya biduk harus berlayar di samudera kehidupan. Terhempas sudah karang-karang penantian yang bertengger di taman hati.

Adakah jalinan yang indah selain jalinan dan untaian tali pernikahan?

Adakah letupan-letupan cinta yang lebih menenteramkan hati sepasang muda-mudi selain dalam ikatan ini?

Adakah hubungan yang lebih menabung kebaikan selain hubungan sah secara syar’i?

Bak sejuknya tanah gersang yang kembali subur setelah dentuman hujan, bak cerahnya dedaunan muda yang indah menghijau bersemi, bak syahdunya kicauan burung menyambut mentari di pagi nan cerah, begitulah pula datangnya kuncup bahagia di hati.

 
>>Aku Begitu Kagum. . .

Semua terasa mudah dan indah, dinda. Engkaupun merasakan hal yang sama, bukan? Saat itu, usiaku 25 tahun dan engkau baru 19 tahun. Memang masih terlalu muda untuk kalangan umum namun engkau berani mengambil keputusan itu. Engkau berani mengakhiri masa lajangmu di usia dini. Dan tahukah engkau, dinda, itu membuatku semakin kagum padamu.

Dinda tersayang.

Semenjak menikah hingga saat ini, kekagumanku padamu terpupuk subur. Kudapati engkau belum pernah mengeluh tentang keadaan yang kita alami bersama. Padahal engkau sendiri tahu bahwa penghasilanku tak seberapa, kadangkala tak seimbang antara pemasukan dan pengeluaran. Begitu sering kita harus mengikis beberapa keinginan karena kita tak sanggup menggapainya. Benar-benar tak pernah terlihat kristal bening menetes dari pelupuk matamu karena hal itu, dinda.

>>Tetesan Air Mata di Kasur Cinta..


Masih teringatkah olehmu, dinda, saat pertama kali kita arungi bahtera ini di sebuah kontrakan mungil? Sama sekali kita tak punya apa-apa, bahkan alas tidur pun tak ada. Tetapi engkau benar-benar membuktikan kecerdikanmu, dinda.

Seonggok pakaian kita yang masih tersimpan dalam tas usang, kau keluarkan. Engkaupun melipatnya lalu engkau tumpuk dua hingga tiga helai. Engkau kemudian mengaturnya berjejeran. Diatas barisan baju itu, engkau bentangkan jilbab lebarmu. Jadilah kasur cinta ala istriku terkasih.

 
Sambil menyungging senyum manismu, engkau mempersilahkan aku mengempukkan diri di kasur cinta kita. Kutatap wajah ayumu, dinda. Kufokuskan mataku memandang hitam bola matamu sambil membalasmu dengan senyumku. Beberapa detik kemudian, kurasakan getaran hebat berkecamuk di hati. Dan, dan, dan berlinanglah air mata haruku. Aku cinta. Aku cinta. Aku mencintaimu, dinda.


>>Saatnya Engkau Melahirkan..

Bersamamu, wahai permaisuri hatiku, tak terasa begitu cepat bergulirnya waktu. Dengan penuh kasih, selalu indah nan syahdu terlalui hari-hari,dinda. Kekurangan materi yang terkadang menghantui seakan-akan bukanlah beban manakala kita senantiasa menebalkan keikhlasan di hati. Denganmu, dinda, begitu banyak pelajaran yang kupetik.


Masih ingatkah ketika usia pernikahan kita beranjak setahun, saat tujuh bulan usia kehamilanmu, dinda? Aku begitu panik ketika engkau mengalami pendarahan. Tapi engkau begitu tenang tak gugup. Dari keningmu yang berkerut dan nafasmu yang tertahan, aku tahu engkau sedang menahan sakit yang luar biasa. Segera saja kubawa engkau ke bidan. Dari pemeriksaannya, itu adalah tanda-tanda bahwa engkau akan melahirkan.

Jam 12 malam, saat manusia tengah asyik terlelap, anak pertama kita lahir dengan prematur. Ah, betapa aku bahagia, dinda. Berulang kali, kukecup keningmu dengan kecupan sayang penuh mesra.


>>Segelas Air Putih..

Aku melihat wajahmu melemas. Engkau begitu lelah. Secara perlahan, kau bisiki aku dengan berkata:
 

“abii…, aku lapeer.”

Tersentak aku mendengarnya, dinda. Ya, seharian tadi engkau tak makan karena kesakitan sejak kemarin. Sore tadi aku hanya membeli sebungkus roti untukmu namun sudah kulahap habis karena tadi engkau tak nafsu makan. Kini tak ada roti atau jajanan lain. Mau beli, jam segini semua toko dan warung sudah tutup.

Alhamdulillah, ada segelas air putih yang dibawakan bidan. Kusuguhkan sendiri untukmu agar kemesraan kita tetap terjalin dan barangkali letihmu akan terkikis. Perlahan, engkau pun meneguknya, dinda. Tak ada tuntutan dan keluhan sedikit pun yang terlontar dari lisanmu. Engkau sungguh mengagumkan, dinda. Aku memuji Allah atas anugerah ini.

Kesahajaanmu benar-benar menggelombangkan air mataku. Melihat semburat bahagia terbit di wajahmu, kembali kurasakan tetesan bening bak kristal itu mengalir syahdu dari pelupuk mataku. Seiring menyusuri lembah hidungku, kurasakan air mata ini kembali menyuburkan bunga cinta di taman hati. Kupersembahkan indah mekarnya untukmu, dinda. Semerbaknya begitu harum, bukan?



Yah, bayi yang menjadi permata hati kita yan selamat dan nampak sehat telah membuatmu lupakan lapar dan dahaga.

>>Engkaulah Penyejuk Hati..

Tahun berganti dan engkau tak pernah berubah. Hampir sepuluh tahun kita bersama dalam bahtera yang penuh dengan kesederhanaan tetapi kita tak pernah lontarkan keluh. Engkau tak pernah tuntut dunia dariku, dinda. Tak pernah minta ini. Tak pernah minta itu. Beli pakaian saja mungkin tiga atau empat tahun sekali. Perhiasan? Tak pernah engkau mengenalnya. Bagimu, bisa memenuhi kebutuhan saja tanpa berhutang sudah lebih dari cukup.

Sungguh, dinda. Aku amat bahagia mengenalmu sosokmu. Aku memuji Allah atas anugerah ini. Engkaulah permata sekaligus belahan jiwa yang menyejukkan hati. Mata akan teduh memandangmu. Engkaulah sebenarnya perhiasan itu, dinda. Semoga engkau selalu tegar menemani hari-hariku hingga kita jelang negeri penuh cinta nan abadi di akhirat nanti.
***
___________

Catatan Editor:

Sejatinya, ini adalah kisah nyata yang tertera dalam buku “Bila Pernikahan Tak Seindah Impian”, penerbit Mumtaza, Solo, 2007, hal 118-122. Kepada penulis buku tersebut yaitu saudara Muhammad Albani (hafidzahullah), kami telah meminta ijin untuk menuturkan dan mengisahkan kembali sekaligus mendaur ulang bahasanya dengan tidak merubah alur kisah.

Kepada sepasang merpati dalam tulisan, semoga jalinan cinta yang terajut dalam kehalalan tersebut tetap terjaga hingga berjumpa dengan wajah Allah di surga, kelak.

Kepada para wanita, selalu kami titipkan nasehat agar merias diri dengan akhlak yang mulia dan membalutkan diri dengan ilmu syar’i. Ketahuilah wahai saudari-saudari kami bahwa salah satu dosa anda sebagai makhluk hawa, seperti yang disebutkan para ulama, adalah keengganan anda untuk menuntut ilmu dien ini. Jadikanlah wanita dalam kisah diatas sebagai salah satu ibrah untuk menapaki jenjang pernikahan. Terakhir, jadilah kalian wanita yang penuh kesahajaan dan selalu merasa cukup dalam dunia. Semoga Allah ‘azzawajalla mudahkan kalian memasuki surga-Nya.


Kepada sauadara-saudara kami, semoga kisah diatas menjadi salah satu percikan-percikan yang akan menerangi jenjang-jenjang kehidupan kita selanjutnya. Semoga Allah tabaraka wata’ala mengistiqamahkan kita di atas sunnah dan manhaj yang ditempuh para pendahulu sehingga kita mampu menjadi pribadi yang shahih berilmu nan mulia berakhlak. Kami rasakan fitnah-fitnah di akhir zaman begitu dahsyat menghantam karang keimanan.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla illa ha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika.
Salam persaudaraan penuh kehangatan ukhuwah,


Fachrian Almer Akiera

Mataram, Kota Ibadah, menjelang isya’ di hari Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1431 H.