Akan menghinalah mereka yang tak mengenal cinta
Sungguh cintamu padanya wajar adanya
Mereka kata, cinta buat kau gila
Padahal kau orang paling faham agama
Pernahkah hatimu merasakan kekuatan mencintai
Kamu tersenyum meski hatimu terluka karena yakin ia milikmu,
Kamu menangis kala bahagia bersama karena yakin ia cintamu
Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka
Dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta
Warkah untuk dirimu yang jauh... ( untuk calon zauj ku,...)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh... Keberadaan warkah ini di tanganmu sudah cukup untuk menyentuh rasa hatiku, terasa syukur yang tidak terhingga kepada Allah swt kerana menemukan kita kembali di dalam lembaran ini.
Alhamdulillah, diri ini ketika ini sehat dan berada di dalam keadaan yang baik. Bagaimana khabar dirimu dan imanmu di sana? Semoga berada di tahap yang diingini dan semoga berkah dan rahmat Allah senantiasa mengiringi langkahan kakimu. Semoga engkau menapak dengan penuh rasa kehambaan...
Sesungguhnya saat ini hati ini masih terus menanti. Dan sesungguhnya penantian itu seperti suatu yang berat untuk ditanggung. Tetapi seperti katamu, sabar itu buahnya manis. Sabar itu memberi arti. Dan diri ini sedikit sebanyak tenang dengan pujukan itu. Hati ini hanya mampu berkata dalam diam. Tidak perlu mengungkapkan semua itu sekarang kerana diri ini memahami yang itu semua akan mengundang rasa yang kurang enak di dalam hati. Semoga kita banyakkan istighfar apabila mengingatkan perkara ini. Jangan sampai terperangkap di dalam zina hati!Jangan terpedaya oleh nafsu kerana ingatlah akan sabda Rasulullah saw ini....
"Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam)" (HR. Hakim).
Waktu akan terus berlalu dan saat itu akan tiba tidak lama sahaja lagi. Diri ini terus bersiap untuk menerima perubahan keadaan persekitaran yang baru. Begitu juga persiapan minda dan sebolehnya sama samalah kita menambah ilmu agar tidak timbul kesulitan di kemudian hari nanti. Moga nanti diri ini akan menjadi permaisuri yang berada di dalam hatimu hingga ke akhir hayat. Dan menjadi isteri yang solehah seperti yang diidamkan tiap suami...
Ingatkah dirimu akan ayat ini....
”Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al Furqan:74)
Doa' yang dititipkan kita setiap kali selepas solat... Moga moga kehadiranmu adalah anugerah paling bermakna di dalam hatiku...Kadangkala terdetik rasa takut dan gusar di dalam hati ini kerana dirimu tidak pernah kutemui. Kelihatannya lucu bagi ramai orang, bagaimana kedua insan yang belum pernah bertemu boleh disatukan. Tetapi diri ini menyerahkan sepenuhnya kepada Allah akan urusan ini. Telah kuingatkan diriku, di setiap doa' dan sujudku, seandainya dirimu adalah milikku... dekatkanlah.Jika bukan, maka jauhkanlah... tetapi ternyata perjalan urusan ini semakin dimudahkan Allah. Dan nyata, yang perlu dilakukan hanya menyemai kasih dan cinta padamu selepas pernikahan dan itulah yang terbaik buat diri ini kerana diri ini hanya mahukan keredhaan Allah di dalam setiap langkahan kaki dan perbuatan.Insya Allah, segala perbuatan yang baik itu akan dibalas dengan kebaikan juga. Dan ingatlah wahai bakal suamiku, tiap perbuatan dan tingkahlaku kita akan diikuti oleh generasi selepas kita. Jadi berwaspadalah dengan setiap tutur kata dan perilaku...
اللهم لك اسلمت وبك آمنت,وعليك توكلت,واليك انبت,وبك خصمت,واليك حا كمت فاغقرلي ماقدمت وما اخرت وما اسررت وما اعلنت,انبت المقدم وانت المؤخر, لااله الا انت ولا حول ولا قوة الا با لله )
Allahumma laka aslamtu, wabika aamantu, wa’alaika tawakkaltu, wailaika anbtu, wabika khoosamtu, wailaika hakamtu faaghfirlii maa qoddamtu wamaa akhkhartu, wamaa a’lantu,antalmuqodaimu wa antalmuqoddimu, wa antal muakhiru, laailaaha illa anta wala haula wala quwwata illabillahi
(Ya Allah hanya kepadamu aku berserah diri ,beriman, bertawakkal, kembali dan hanya bersandar kepadaMu aku mengambil keputusan. Kerana itu perkenanlah Engkau mengampuni dosaku yang telah lampau dan dosa yang akan terjadi, apa yang aku rahsiakan dan apa yang aku tampilkan .Engkaulah yang mendahulukan dan yang mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Mu Allah).
Doa'kan diri ini di dalam solat malammu.... Moga keyakinan kita padaNya makin kuat dan keputusan ini bukanlah sesuatu yang silap. Yakinlah pada rasa hatimu....
Jagalah iman dan amalmu, semoga waktu yang dinanti akan menjelma nanti.Banyakkanlah berdoa' dan bertawakkal pada Allah swt.Semoga terus berada di dalam redhaNya..
Ya Allah…ada sesuatu didirinya yang menarikku untuk menggapainya?
Bolehkah aku membagi sedikit cintamu ini untuknya?
Tapi…masihkah aku takut terluka?
Dengarkan nyanyian hati ini wahai jiwa yang aku damba. Disini aku terus memanggil namamu dari detak jantung kehidupanku, tersenyum padamu dari gemulainya lantunan doa-doa cinta di bibirku dan berusaha menjaga mimpi-mimpi malammu dengan keterjagaan sholat malamku…
Ya Allah…apabila aku adalah yang terbaik untuk dirinya, biarkanlah aku hidup di sampingnya. Mendegar debaran detak jantung yang seirama dengan detak jantungku dalam menyerukan nyanyian cintaMu
Ya Allah…apabila malam lailatul qadar mu adalah hadiah terindah di bulan suci ramadhan, maka dialah malam lailatul qadar ku.
Ya Allah…apabila seorang aisyah berjanji akan memperlihatkan auratnya dari ujung rambut hingga ujung kakinya hanya kepada Rasulullah saw, maka aku adalah wanita paling daif yang dengan ikhlas menitipkan hatiku yang bersayap putih bersinarkan cahaya surga ini hanya padanya.
Ya Allah…salahkah aku berkata, ini bukanlah cinta yang kau haramkan tetapi ini adalah anugrah terindah yang kau halalkan, aku tidak berfikir ini adalah rindu-rindu orang kafir pada kemaksiatan, tapi ini adalah pesan dari surga yang harus ku titipkan di nafasku. Ku mohon ya Allah…biarkan aku hidup dan bernafas untuknya. Bila suatu saat nanti akupun mati cintanya, atas keagunganMu aku tidak akan mati di cintaMu. Seperti cinta-cinta ku yang dulu yang datang dan pergi sesuka hatinya. Karena cintanya bukanlah luka…
Ya Allah, aku bersyukur karena pernah mengenal sosoknya di nafasku.
Ya Allah, betapa sosok pemuda itu sangat mencintaimu dalam syukurnya atas semua kehendakMu. Aku cemburu…cintanya mengalahkan cintaku. Maka, aku harus bisa mendapatkan cintanya agar aku bisa merasakan betapa dasyatnya cintanya padaMu…Tuhanku!
Oh Jibril…jiwaku bergelora, kepada siapa aku harus menitipkan pesan dari lafaz sang fajar yang terbit di hatiku ini?
Tolonglah Jibril…sampaikan padanya, bahwa aku detik ini di atas sajadah cinta, menangis, mengadu kepada Sang Cahaya karena telah mencintainya…
Berbicaralah kepada sang Raqib dan sang Atib…tuliskan dengan pena emas bertinta kesucian, sejarah cintaku ini, dari awal aku mencintai dan mengakhirinya dan titipkanlah di pintu surga. InsyAllah, aku akan menjemputnya, ketika aku membuka mata di kehidupan keduaku. Maka akupun akan merayu sang Ridwan dengan ayat-ayat cinta Allah. Membacanya di tepi danau pencuci dosa, bersandar di rindangnya pohon kuldi, di temani kecapi, alunan shalawat Nabi. Dikedamaian hati itulah aku akan mengingat perlahan-lahan seorang malaikat bersayap putih yang hidup di jiwa seorang pemuda yang pernah aku kenal di dunia lewat helai demi helai catatan surga.
….kemudian malaikat bersayap hitam meninggalkan hati ku yang sekarang t’lah kembali fitrah oleh air zam zam yang ku minum di cintanya..yusufku!!!
pangeranku, tabahkanlah hatimu teguhkan pendirian,... menempuh ilmu & menggapai masa depan di sini aku sabar menantimu,... bersama lantunan doa ku
Tentang dia…
Aku melihatnya dalam siluet senja
Terbalut jilbab panjangnya ...Berdiri terpesona
Memandang lepas horison penuh makna
Angin senja mengabarkan padaku
Getar Subhanallah yang terucap dari bibirnya
Diantara deru ombak yang membasahi kaus kakinya
Terucap Subhanallah dalam hatiku
Atas hamba yang tafakur dalam geraknya
Terpesona dalam medannya
Tergerak menuju cita
Dibatas horison itu, dia yakin akan surga
Keyakinan yang menghunjam dada
Menggetar bibir untuk berdzikir
Merentang tangan untuk sesama
Menebar senyum penuh damai
Menuturkan bahasa lembut yang menyentuh
Membuka hati yang biru untuk mengadu
Tentang dia…
Hamba dalam siluet senja itu
Tertangkup tangan doa bahagia untuknya
Terbisik harapan pada Robbi…
Ya Allah….
Izinkan aku menggelar sajadah bersamanya
Beralas cinta berujung surga
Yang menenggelamkan kami dalam sujud penuh kerinduan kepada-Mu
Dalam takbir yang mengakui Keagungan-Mu
Dalam salam yang mengingatkan kami bermanfaat bagi sesama
Dalam wudhu yang membersihkan hati kami untuk melihat Wajah-Mu
Dalam tilawah yang kami lantunkan penuh haru
Dalam dzikir yang tiada akhir
Yang membuat kami semakin kagum akan Pesona-Mu
Menyukuri ayat-ayat Cinta-Mu yang Kau bentangkan pada kami
Yang menetapkan kami menjadi Akhlakul Karimah Rohmatan lil Alamin
Ya Allah…
Izinkan aku menggelar sajadah bersamanya
Aamiin…
Saat dicintai tidak membuat seseorang sombong dan berbangga diri,
lupa akan kekurangan dan ketidaksempurnaan kita sebagai manusia.
Saat tidak dicintai tidak membuat seseorang frustasi,
lalu tidak bisa melihat kelebihan dan potensi dirinya lagi.
Saat cinta merasuk dalam diri,
Seseorang tetap mampu mengendalikan cintanya, mampu menjauhkan diri dari dosa dan kemaksiatan.
Saat cinta berbenturan dengan kepentingan orang tua,
Seseorang tetap mampu mengompromikan dan menghormati orang tuanya,
Saat cinta terbelit permasalahan dengan orang lain,
Seseorang tetap mampu menghormati orang yang bermasalah.
Cinta itu resah, tetapi membahagiakan. Kearifan cinta akan kita dapatkan bila kita memiliki niat baik untuk sebuah cinta. Terkadang manusia terlalu egois untuk mengakui sebuah rasa cinta. Entah karena takut tidak terbalas cintanya atau karena memandang diri terlalu tinggi atau terlalu rendah. Lakukan cinta untuk cinta itu sendiri. Tidak usah resah untuk cinta yang tidak terbalas, tetapi resahkanlah bila di hati kita tidak ada rasa cinta. Bagaimanapun, dicintai dan mencintai adalah kebutuhan psikis manusia yang harus dipenuhi. Namun, ada hal yang lebih penting, yaitu kearifan. Dibalasnya cinta tidak harus menjadi tujuan, tetapi jadikanlah cinta sebagai jalan untuk mendewasakan diri kita, jalan untuk melatih kearifan diri.
Cinta bukan ambisi untuk sebuah kebanggaan. Cinta akan tampak kasar bila sudah dibumbui dengan ambisi, keegoisan, dan kabanggaan. Sebaliknya, cinta akan nampak lembut bila dihadirkan untuk meraih kebahagiaan, bukan untuk mengejar kebanggaan karena cinta sejati akan membuat seseorang lebih peka dengan perasaan orang yang dikasihinya.
Memang sangat tipis perbedaan antara kebahagiaan dan kebanggaan, bagai dua sisi mata uang. Kebanggaan kadang cenderung mengarah pada keinginan untuk ditampakkan di hadapan orang lain, tetapi kebahagiaan hanya bisa dirasakan di hati (orang lain tidak selamanya harus tahu). Maka dari itu, berhati-hatilah memainkan keduanya. Alih-alih ingin mengejar kebanggaan ternyata harus mengorbankan kebahagiaan.
Dalam soal cinta, harga diri seseorang bukan diukur dari dicintai atau tidak dirinya, bukan diukur oleh seberapa banyak orang yang mencintai, mengagumi, dan mengidolakannya, tetapi dari bagaimana dia dapat memperlakukan cinta secara arif. Pada akhirnya, Allah-lah penilai kemuliaan diri seseorang. Seseorang yang dikagumi dan dicintai banyak orang belum tentu mulia di hadapan Allah bila cara yang ditempuh keluar dari rel syariat. Sebaliknya, seseorang yang mungkin hina di hadapan manusia, bisa jadi begitu mulia di hadapan Allah. Wallahu’alam.
Seorang perempuan, dengan kecantikan, kepintaran, kemanjaan dan rayuannya mungkin bisa menaklukkan banyak pria. Begitupun seorang pria, dengan ketampanan, otak yang brilian, keperkasaan, kekayaan dan rayuannya, mungkin dapat menaklukkan banyak wanita. Akan tetapi, bila kita mau menelusuri sisi hati orang-orang yang tertaklukkan, semakin banyak yang berhasil ditaklukkan berarti banyak pula hati yang kecewa karena toh pada akhirnya hanya satu yang harus dipilihnya. Lalu, tegakah melukai sisi hati yang tersiksa? Di situlah kearifan seorang pecinta dituntut realisasinya.
Kelebihan dan potensi diri tersebut tentu bukan untuk ditampakkan di hadapan semua orang dengan kesombongan. Seorang yang arif akan mampu meleburkan diri dengan kelebihan dan kekurangannya secara adil, yaitu hanya di hadapan orang-orang yang memang layak mendapatkan kelebihan dirinya (pasangan hidupnya). Maka tumbuh suburkanlah cinta untuk sesama karena inilah jalan untuk dapat berbuat sesuatu bagi banyak orang dan jalan untuk mengikis egoisme pribadi. Namun, kendalikan cinta terhadap lawan jenis (cinta biologis) dan takutlah pada cinta yang menjerumuskan.
Dalam kegelisahan cinta, berdoalah, “Ya Allah, bahagiakan orang-orang yang pernah mencintaiku meskipun aku tidak pernah bisa mencintainya. Jangan siksa dia dengan perasaan cintanya. Bahagiakan pula orang-orang yang pernah aku cintai meskipun dia tidak pernah mencintaiku karena bagaimanapun dia telah mengenalkanku akan arti menjadi dewasa. Bahagiakan pula orang yang aku cintai dan mencintaiku. Satukan kami dalam rumah tangga yang sakinah mawadah wa rahmah.” ***
" cinta merupakan cermin dari seseorang yang sedang jatuh cinta ,untuk mengetahui watak dan kelemah lembutan dirinya dalam citra kekasihnya .Karena sesungguhnya ia tidak jatuh cinta kecuali terhadap dirinya sendiri "