~~** Biarkan kuncupnya MEKAR menjadi Bunga **~~




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


اَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ
 
Cinta itu Bunga. Bunga yang tumbuh mekar dalam taman hati kita. Taman itu adalah kebenaran. Apa yang dengan kuat menumbuhkan, mengembangkan dan memekarkan bunga itu adalah ; air & matahari. Air dan matahari adalah kebaikan. Air memberinya kesejukan dan ketenangan, tapi matahari memberinya gelora kehidupan. Cinta, dengan begitu merupakan dinamika yang bergulir secara sadar di atas latar wadah perasaan kita


 Maka begitulah seharusnya kita mencintai; menyejukkan, menenangkan, namun juga menggelorakan. dan semua makna tersebut terangkum dalam satu kata: mengHiDUPkan. Merawat, menumbuhkan, mengembangkan, menjaga dengan tulus dan memberinya KEHIDUPAN, itulah cinta….
 

Pada mulanya seorang wanita adalah kuncup yang tertutup, ketika ia menikah dan memasuki rumah suaminya, menjadi istri & ibu bagi anak anaknya. Maka perlahan sang suami bertugas membuka kuncup kelopak itu, meniupnya perlahan agar ia mekar menjadi bunga. Suamilah yang harus menyiram bunga itu dengan air kebaikan, membuka semua pintu hatinya bagi sang istri, agar ia dapat menikmati cahaya matahari yang akan memberinya gelora kehidupan.
Hanya dengan kebaikanlah bunga bunga cinta bersemi.

.
Maka, duhai para suami….
Duduklah sejenak bersama istri anda, tatap matanya lamat lamat, dengarkan suara batinnya, getaran nuraninya dan diam diam bertanyalah pada diri anda dalam dalam, ” apakah ia telah menjadi lebih baik sejak hidup bersama anda?”
Mungkinkah suatu saat ia akan mengucap puisi Iqbal tentang gurunya :
 dan nafas cintanya meniup kuncupku maka ia mekar jadi bunga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar