Akan menghinalah mereka yang tak mengenal cinta
Sungguh cintamu padanya wajar adanya
Mereka kata, cinta buat kau gila
Padahal kau orang paling faham agama
Sungguh cintamu padanya wajar adanya
Mereka kata, cinta buat kau gila
Padahal kau orang paling faham agama
... Ku katakan pada mereka
Mengapa kalian iri padanya?
Karena ia mencinta dan dicintai pujaan jiwa
Bila masanya Muhammad mengharamkan cinta
Dan apakah ia menghina umatnya yang jatuh cinta
Janganlah kau berlagak mulia
Dengan menyebut cinta sebagai dosa
Janganlah kau pedulikan apa kata orang tentang cinta
Entah yang berkata keras atau halus biasa
Bukankah manusia harus menetapi pilihannya
Kucintai engkau dengan tanpa keraguan
Padahal kebanyakan cinta hanyalah fatamorgana
Ingin kukatakan padamu dengan gamblang dan tulus
Cintaku padamu terukir zahir dan halus
Jika dalam jiwaku tertanam kebencian
Kan kucabik seluruh tabir penutupnya dan kubuang
Sungguh!Tak ada yang kuigini darimu selain cinta
Sungguh!Tak ada yang kuucapkan padamu kecuali cinta
Saat kutenggelam dalam samudera cinta
Hamparan bumi seolah kering binasa
Manusia seumpama buih-buih di lautan
Penghuni mayapada seumpama debu beterbangan
Kebusukan dan kejahatannya tersingkap nyata
Dulu, ia selalu terjaga, kini benteng dirinya sirna
Dulu, ia hina abdi syahwat, kini si bodoh pun melaknat
Dulu, ia hamba Tuhan yang tertaat, kini ia taat pada syahwat
Dulu, waktu adalah ibadah baginya
Kesalehannya tiada taranya di dunia
Al-Qur-an dan Hadits tak pernah dilepaskannya
Ia datangi sumber-sumber utamanya
Kini, tiada yang tersisa padanya
Hatinya membatu sekeras baja
Dengan Hinaan kucaci maki ia
Tak kulihat reaksinya yang menggembirakan
Yang terjerumus dalam kenistaan biar kuselamatkan
Semoga menyertainya keselamatan dan kebaikan
Bila kaujaga kesucian
Dosa pun kan lari jauh darimu
Sehari dosa kautinggalkan
Sehari pula dosa tinggalkan dirimu
Jangan kaulekatkan dirimu pada kesesatan
Kecuali jika kau berharap kebinasaan
Ruang tuk nafsu jangan kausediakan
Kecuali jika kauingin tercampak dalam kehinaan
Karat tebal yang menempel di besi
Tak akan musnah oleh usapan sekali
Keinginan syahwat jangan kauikuti
Pangkal segala maksiat jangan kaudatangi
Sungguh, setan itu masih hidup dan belum mati
Sungguh, mata itu pintu fitnah dan laku keji
Kaubilang, perkataanmu prasangka belaka
Yang bikin dirimu sesat selama-lamanya
Aku bilang, diam dan jangan bicara
Hentikan celamu, setan ada di mana-mana
Kau berpaling muka kala bisa katakan cinta.
Kala kesempatan tiada, baru kau ungkapkan rasa.
Kau katakan kala ku tak lagi memerlukan.
Kenapa tak sedari dulu, saat masih terbuka kesempatan.
** dikutip dari kitab Tauqul Hamamah karya Ibnu Hazm al-Andalusia
.......smoga aq bs mnjga dr nii yg trlalu bnyk dosa & maxiat....untuk menuju cinta yg sejati kpd sang ilahi.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar